Salin Artikel

Ada Penumpukan Pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi, Dishub Sudah Siapkan 50 Bus Cadangan

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Bekasi mengeklaim telah menyiapkan sebanyak 50 bus cadangan sebagai antisipasi para pemudik yang memadati Terminal Induk Kota Bekasi.

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi Erwin mengatakan bahwa bus cadangan tersebut akan digunakan apabila terlihat lonjakan penumpang yang signifikan.

"Apabila terjadi lonjakan yang signifikan, kami telah siapkan bus bantuan untuk mengatas hal tersebut," kata Erwin saat dikonfirmasi oleh wartawan, Jumat (29/4/2022).

Erwin mengatakan, total bus cadangan yang disiapkan untuk antisipasi lonjakan tersebut mencapai 50 buah kendaraan.

Sebagai informasi penumpukan penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi sebelumnya sudah terjadi pada Jumat pagi.

Diketahui para penumpang tersebut sudah terlunta-lunta hampir 15 jam di Terminal Bekasi saat Kompas.com datang ke sana sekitar pukul 10.40 WIB.

Beberapa di antara pemudik lainnya juga tampak duduk di jalanan beralaskan barang bawaannya.

Ada pula mereka yang duduk di atas motor atau berdiri sambil menggendong tas ransel di punggungnya.

Seorang kru bus dari PO Bus Budiman tujuan Banjar, Jawa Barat, Nandang mengatakan, penumpukan pemudik terjadi sejak Kamis malam.

"(Dari) jam 20.00 ini penumpang sudah ramai semua di sini, pada numpuk semua," kata Nandang.

Menurut Nandang, bus-bus yang akan mengantar para pemudik ke kampung halamannya masih dalam perjalanan menuju Terminal Kota Bekasi.

Bus-bus itu terlambat datang imbas tersendatnya arus lalu lintas di Tol Karawang.

"Kepadatan dan tersendat di Karawang, Dawuan, sama Cileunyi, jadi bus yang datang ke sini terlambat," kata Nandang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/29/18340031/ada-penumpukan-pemudik-di-terminal-induk-kota-bekasi-dishub-sudah-siapkan

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke