Salin Artikel

Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Akut, Pemkot Jakpus Libatkan Kader Dasawisma

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melibatkan kader Dasawisma dalam menyosialisasikan upaya pencegahan hepatitis akut kepada masyarakat.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat Bangun Manalu mengatakan, sebanyak 7.712 kader dasawisma akan disebar ke 44 kelurahan.

"Nanti kita akan bekerja sama dengan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat Pemkot Jakarta Pusat," kata Manalu, dikutip dari keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Kader Dasawisma merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, untuk terlibat dalam pendataan, menggerakkan, dan menyampaikan informasi mengenai program PKK. Dasawisma sejatinya merupakan 10 program kerja PKK.

Manalu mengungkapkan, jajarannya juga bekerja sama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit hepatitis akut yang penyebabnya belum diketahui.

Ia berharap, program sosialisasi dapat mencegah dan menghambat penularan penyakit hepatitis akut di masyarakat.

Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma berharap kader Dasawisma dapat menyosialisasikan informasi mengenai pencegahan hepatitis akut.

"Kader dasawisma bisa lebih proaktif mengemban peran dalam melakukan sosialisasi," kata dia.

Dhany mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam mengantisipasi dan menghambat penyebaran hepatitis akut misterius yang mayoritas menyerang anak-anak.

"PHBS adalah kunci utamanya, jadi saya minta kepada warga di Jakarta Pusat tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, terdapat 14 kasus dugaan hepatitis akut misterius di ibu kota.

Sebelumnya Riza menyebutkan ada 21 kasus dugaan hepatitis akut pada Rabu (11/5/2022), namun jumlahnya berkurang menjadi 14 kasus setelah disesuaikan dengan klasifikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Jadi totalnya ada 14 kasus di DKI Jakarta yang dalam masuk kategori hepatitis akut," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Untuk status pemeriksaan 14 kasus tersebut, hanya satu kasus yang kini berstatus probable. Kemudian, 12 kasus berstatus pending dan 1 kasus berstatus epilinked. Selain itu, tidak ada kasus yang terkonfirmasi hepatitis akut.

Dikutip dari Kompas.id, WHO telah menetapkan kriteria kasus yang diduga hepatitis akut. Kasus masuk kategori probable apabila dari pemeriksaan tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Selain itu, dalam pemeriksaan enzim hati SGOT/SGPT lebih dari 500 internasional unit per liter (IU/L). Kategori ini hanya diperuntukkan pada anak berusia 16 tahun ke bawah.

Berikut ini sebaran 14 kasus dugaan hepatitis akut di empat kota administrasi:

  • Jakarta Pusat: 3 kasus
  • Jakarta Utara: 5 kasus
  • Jakarta Barat: 1 kasus
  • Jakarta Timur: 2 kasus
  • Luar DKI: 1 kasus
  • Proses verifikasi: 2 kasus

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/17/12184841/sosialisasi-pencegahan-hepatitis-akut-pemkot-jakpus-libatkan-kader

Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke