Salin Artikel

Harga Elpiji Naik, Agen: Pembeli Mengeluh Biaya Dapur Nambah, Banyak yang Beralih Pakai Gas Subsidi

Kenaikan harga itu berdampak pada penjualan gas di salah satu agen di wilayah Tugu, Cimanggis, Depok.

Sebab, para pembeli elpiji 12 kilogram maupun 5,5 kilogram mulai beralih ke gas bersubsidi.

Pemilik agen bernama Andri menduga, para pembeli beralih ke gas subsidi 3 kilogram karena kenaikan harga gas nonsubsidi yang ditetapkan Pertamina tak dapat dijangkau oleh masyarakat.

"Banyak yang pada mengeluh karena biaya dapurnya nambah. Malah sekarang kebanyakan orang jadi pakai yang gas 3 kilogram (subsidi)," kata Andri saat ditemui Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Andri mengatakan, imbas kenaikan harga, penjualan elpiji nonsubsidi menjadi turun.

"Sudah ada (yang beli gas nonsubsidi). Tapi kalau baru-baru kenaikan harga, pembeli menurun. Namun, kalau harganya sudah normal pasti beralih lagi ke gas 12 kilogram atau 5,5 kilogram," kata Andri.

Meskipun demikian, Andri mengaku tak merasa khawatir akan kenaikan harga gas nonsubisi. Sebab, gas merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

"Mesti harganya naik ya enggak apa-apa karena mereka butuh juga kan, mau bagaimana lagi," imbuh dia.

Lebih lanjut, Andri mengatakan, harga elpiji 12 kilogram kini menjadi Rp 230.000 dari sebelumnya Rp 200.000.

Sementara itu, elpiji 5,5 kilogram dijual dengan harga Rp 110.000 dari sebelumnya Rp 95.000.

"Kalau gas elpiji 3 kilogram enggak naik," tambah Andri.

Adapun PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga elpiji mulai 10 Juli 2022.

Harga elpiji atau LPG yang naik adalah ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas. Harga elpiji Bright Gas naik sekitar Rp 2.000 per kilogram.

Adapun harga elpiji 3 kg masih tetap karena mendapat subsidi pemerintah. 

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, harga elpiji nonsubsidi naik karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga elpiji berdasarkan Contract Price Aramco (CPA) menyentuh angka 725 dollar AS per metrik ton (MT) atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun 2021.

Pertamina menyatakan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/12/14480281/harga-elpiji-naik-agen-pembeli-mengeluh-biaya-dapur-nambah-banyak-yang

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke