Salin Artikel

Alarm Covid-19 di Jakarta Kembali Berbunyi, Ini Puluhan RT yang Jadi Zona Merah...

Bahkan sekarang tercatat ada 28 Rukun Tetangga (RT) di Ibu Kota yang masuk ke dalam zona merah Covid-19.

Data tersebut dihimpun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak 1 hingga 7 Agustus 2022.

Berdasarkan data tersebut diketahui sebanyak dua RT di Jakarta Pusat masuk ke kategori zona merah, lalu di Jakarta Timur ada dua RT dengan zona merah.

Kemudian ada empat RT di Jakarta Selatan yang masuk zona merah, dan masing-masing 10 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

JAKARTA BARAT

  1. KEL. CENGKARENG TIMUR, RT 007, RW 014
  2. KEL. CENGKARENG TIMUR, RT 008, RW 014
  3. KEL. DURI KOSAMBI, RT 001, RW 005
  4. KEL. KEMBANGAN SELATAN, RT 010, RW 001
  5. KEL. KEMBANGAN UTARA, RT 013, RW 009
  6. KEL. KEMBANGAN UTARA, RT 007, RW 009
  7. KEL. MERUYA UTARA, RT 009, RW 002
  8. KEL. MERUYA UTARA, RT 004, RW 010
  9. KEL. SEMANAN, RT 011, RW 012
  10. KEL. TANJUNG DUREN SELATAN, RT 001, RW 008

JAKARTA UTARA

JAKARTA SELATAN

  1. EL. GUNTUR, RT 006, RW 002
  2. KEL. KEBAYORAN LAMA UTARA, RT 005, RW 010
  3. KEL. MENTENG ATAS, RT 002, RW 010
  4. KEL. PONDOK PINANG, RT 011, RW 016

JAKARTA TIMUR

  1. KEL. CIPINANG BESAR SELATAN, RT 003, RW 008
  2. KEL. SETU, RT 007, RW 005

JAKARTA PUSAT

Adapun berdasarkan data nasional, selama beberapa hari terakhir, dilaporkan ada peningkatan kasus positif Covid-19 dan kematian akibat infeksi virus corona.

Dalam seminggu ini, tercatat ada lebih dari 38.000 kasus positif Covid-19. Angka itu terbilang sangat tinggi jika dibandingkan awal Juni lalu, yang hanya berjumlah 2.000-an kasus.

"Artinya, telah terjadi kenaikan (kasus Covid-19) lebih dari 15 kali lipat dalam 2 bulan," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19, Kamis (4/8/2022).

Lalu, setidaknya ada 91 kasus kematian dalam satu minggu terakhir. Angka ini meningkat tajam dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 40 kasus kematian.

Menurut laporan, dalam beberapa hari terakhir, kasus kematian sempat menyentuh angka lebih dari 20 kasus dalam satu hari.

DKI Jakarta dilaporkan menjadi provinsi kasus kematian akibat Covid-19 terbanyak dalam satu bulan, yakni 29 kasus.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap mengenakan masker, baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan.

Respons Wagub DKI

Merespons hal tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan penularan Covid-19.

Sebab, kata dia, kenaikan kasus Covid-19 saat ini berimbas pada kenaikan angka kematian di Ibu Kota.

"Karena masih ada dampak daripada peningkatan Covid-19 ini terhadap kematian. Sekalipun angkanya masih kecil, tapi jangan dianggap remeh dan enteng," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Serta mengajak pada masyarakat untuk mengajak keluarganya terutama warga lanjut usia (lansia) untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.

Riza juga menegaskan pihaknya akan terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster agar bisa cepat mencapai 100 persen.

"DKI Jakarta akan terus menggencarkan vaksin ketiga atau booster bisa mencapai 100 persen seperti vaksin yang pertama dan kedua," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/10/08583691/alarm-covid-19-di-jakarta-kembali-berbunyi-ini-puluhan-rt-yang-jadi-zona

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke