Salin Artikel

Kisah Tessy Haryati, "Srikandi" Damkar Depok Penyusun Strategi Pemadaman Api

DEPOK, KOMPAS.com - Tessy Haryati tak pernah menyangka bahwa dirinya bakal disebut-sebut sebagai srikandi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok.

Bagi Tessy, fokus pada pekerjaannya sebagai pemadam kebakaran adalah yang paling utama.

"Bukan maksud saya mengabaikan, tapi karena ini menjadi tugas pokok dan saya lebih menikmati pekerjaan," demikian jawaban Tessy Haryati, saat ditanyakan mengenai penyematan sebutan srikandi untuk dirinya.

Kendati demikian, Tessy mengakui bahwa dirinya memang perempuan satu-satunya yang berada di Dinas Damkar Depok. Tessy menggenapi posisi strategi pemadaman kebakaran.

Peran perempuan memang sangat dibutuhkan Damkar Depok, karena tugas damkar tak hanya melulu memadamkan api.

"Profil wanita itu langka ya, mungkin bisa satu banding lima, tapi pada kenyataannya memang dibutuhkan di lapangan," ujar Tessy.

Perempuan yang menjabat Kepala Seksi Penyelamatan Damkar itu mengatakan, tim UPT Damkar Pos Merdeka yang dibawahi oleh komandonya sebenarnya dapat diisi oleh sosok perempuan.

Pasalnya, kata Tessy, bukan operasi pemadaman saja yang dilakukan petugas damkar, melainkan ada beberapa bidang lainnya seperti penyelamatan dan bencana.

"Kalau tim saya bisa masuk ke dalam tiga case itu, jadi banyak hal yang memang bisa diisi oleh profil wanita dan ini memang saya akui jarang sekali damkar bisa menyediakan. Jadi di sini saya lebih melengkapi saja," kata Tessy.

Tessy menuturkan, menjadi personel damkar bukan merupakan pilihan. Sebab, dirinya ditunjuk langsung oleh Wali Kota Depok untuk bertugas.

"Jadi gini, saya pernah sering bilang kalau damkar itu bukan pilihan tapi memang kebanggan saya," ujar dia.

Putar otak saat berjibaku padamkan api

Tessy menjelaskan penugasan yang dimaksud. Contohnya, kata dia, seperti saat upaya pemadaman api dalam musibah kebakaran gudang JNE di Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok beberapa waktu lalu.

Kala itu dirinya memobilisasi pasukan UPT Damkar Pos Merdeka untuk bergegas menjinakkan kobaran api yang melahap gudang tersebut.

"Saya memobilisasi pasukan saya untuk bisa masuk ke TKP dengan kondisi minim oksigen, jadi kami harus memakai alat-alat rescue seperti skuba, sarung tangan, masker dan segala macamnya," ujar Tessy.

Apalagi kala itu ada berbagai macam kesulitan untuk memadamkan api yang berkobar di lokasi, salah satunya terkait informasi sumber air yang tak bisa dijangkau damkar.

Dalam situasi seperti itu, sambung Tessy, petugas damkar dituntut harus cerdas dalam mengambil keputusan.

"Kalian bisa bayangin kan, gimana kalau seperti itu. Makanya kami itu kadang sulit dapat informasi di lapangan, dan itu bisa memengaruhi strategi operasi kecepatan pemadaman api," ujar Tessy.

"Itu merupakan suatu tantangan tersendiri buat saya, karena kita dituntut cerdas biar bisa akrobatik dengan TKP yang "aneh-aneh", intinya seperti itu," imbuh Tessy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/16/16220881/kisah-tessy-haryati-srikandi-damkar-depok-penyusun-strategi-pemadaman-api

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke