Salin Artikel

Gelar Aksi Demo, Warga: Kampung Susun Bayam Harapan Kami

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi di depan Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022).

Mereka menuntut kejelasan dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang menjanjikan warga dapat menempati hunian pada 20 November kemarin. Namun, sampai hari ini Kampung Susun Bayam tak kunjung dihuni.

Ripka (53), salah satu warga asli Kampung Bayam berkeberatan apabila Jakpro terus mengulur waktu. Pasalnya, ia harus membayar kontrakan sebesar Rp 1.000.000 per bulan.

"Sekarang ngontrak di daerah Cempaka, sudah mau dua bulan. Sebulannya (bayar) Rp 1.000.000," ujar Ripka kepada Kompas.com, Senin.

Belum lagi usaha dagang yang sebelumnya menjadi satu-satunya sumber nafkah keluarga Ripka pun tidak bisa dilakukan lagi karena tidak adanya lahan di tempatnya mengontrak.

"Saya mau dagang juga ga bisa dagang karena ga ada tempat (di kontrakkannya)," katanya.

Ripka menambahkan, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan jika memutuskan untuk pindah, yakni anak-anaknya yang sekolah.

"Mau pindah jauh juga mikir karena anak saya sekolah di sini semua. Aksesnya terlalu jauh juga (kalau pindah)," imbuhnya.

Menurut dia, Kampung Susun Bayam menjadi satu-satunya harapan Ripka dan warga lainnya. Ia berharap dapat menempati Kampung Susun Bayam secepatnya.

Sampai hari ini, para warga Kampung Bayam belum menerima kunci hunian yang berlokasi di samping Jakarta International Stadium (JIS) itu. Hanya nomor unit yang mereka terima saat peresmian Kampung Susun Bayam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/21/17590581/gelar-aksi-demo-warga-kampung-susun-bayam-harapan-kami

Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke