Salin Artikel

Cerita Eks Pegawai Shopee Kena PHK Massal: Kami Nangis, Bingung, dan Bertanya-tanya

JAKARTA, KOMPAS.com  - Pada Senin (19/9/2022), Zaenita dan rekan kerjanya berangkat bekerja seperti biasa ke kantor Shopee yang ada di Pacific Century Place SCBD, Jakarta Selatan.

Perempuan yang akrab disapa Zeze itu tidak pernah berpikir bahwa itu menjadi hari terakhirnya bekerja di sana.

Tepat pukul 08.00 WIB, Zeze menerima sebuah surat elektronik di emailnya.

Dalam surat elektronik tersebut, ada undangan untuk menghadiri rapat besar pukul 10.00 WIB secara daring.

“Itu undangan meeting mendadak banget, itu town hall (rapat besar) bukan divisi doang,” ujar Zeze kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).

Selesai rapat, sekitar 15 menit kemudian, Zeze dan timnya kembali menerima undangan rapat. 

Kali ini, rapat untuk bertemu bagian human resource development (HRD). 

Pada saat itu, mereka benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi kepada mereka.

Sebab, tidak ada keterangan apa pun di dalam email yang mereka terima soal pembahasan dalam pertemuan dengan HRD.

"Obrolan kita tuh mungkin dipindahin kali ya, mungkin ada kesempatan dipindahin ke cabang kantor lain atau apa gitu,” kata Zeze.

Ternyata, mereka bertemu HRD untuk pemutusan hubungan kerja (PHK).

Selain itu, para pegawai yang dipecat juga harus mengembalikan aset kantor digunakan.

Zeze tidak begitu mengetahui berapa jumlah total pegawai Shopee yang dipecat pada hari itu.

Namun, dari divisi tempat Zeze bekerja, ada sekitar tujuh orang dan semuanya dipecat hari itu.

“Ya kaget sih, karena kan enggak dikasih tahu dari sebelumnya, jadi benar-benar di hari itu kita tahunya,” ujar dia.

Usai di-PHK, Zeze bersama teman-teman yang selama ini sering bekerja bersama sempat berkumpul.

Mereka berbagi cerita, bahkan disertai tangisan.

“Kami sempat ngumpul juga (usai di PHK itu), beberapa orang yang emang biasa kerja bareng, di situ semuanya mereka pada nangis-nangisan gitu, ya mungkin bingung sama nasibnya selanjutnya, kaget juga, mungkin dari mereka juga bertanya-tanya kenapa mereka (di-PHK),” ucap dia.

Namun, meski kaget, Zeze tidak begitu sedih dengan adanya PHK massal ini.

Menurut Zeze meskipun di-PHK mendadak dan massal, pihak perusahaan memberikan pesangon yang cukup atas kinerjanya selama ini.

“Tapi kalau dari aku sendiri sih, aku merasa cukup fair dengan pesangon yaitu sesuai dengan peraturan pemerintah jadi masih bersyukur aja dengan hal itu,” ucap dia.

Zeze baru bekerja sekitar 1,5 tahun di Shopee. Sejak ada pemberitahuan PHK itu, Zeze dan rekan lainnya dikategorikan garden leave atau dianggap cuti dan tidak boleh bekerja lagi, tetapi masih dibayar sampai tanggal 11 Oktober 2022.

Diberitakan sebelumnya, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan keputusan PHK yang dilakukan Shopee terkait dengan kondisi ekonomi global.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien," kata Radynal, Selasa (20/9/2022).

Pihaknya menyebut, keputusan melakukan PHK ini adalah keputusan yang sangat sulit.

Menurut dia, Shopee Indonesia telah mencoba melakukan penyesuaian dengan beberapa kebijakan bisnis.

Namun, PHK yang diterapkan saat ini adalah langkah terakhir yang harus ditempuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/08/10474191/cerita-eks-pegawai-shopee-kena-phk-massal-kami-nangis-bingung-dan

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke