Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan kesimpulan akhir penyelidikan kasus kematian satu keluarga itu.
"Dari hasil penyelidikan, kami menemukan petunjuk, titik terang. Ada keidentikan antara hasil penelitian dari psikologi forensik maupun sosiologi agama," ujar Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).
"Dari keempat orang ini, semasa hidupnya mereka tidak membutuhkan cara-cara yang biasa untuk menyembuhkan penyakitnya," sambung dia.
Dalam proses penyelidikan, kata Hengki, penyidik menemukan informasi bahwa satu keluarga tersebut tidak pernah menggunakan layanan BPJS Kesehatan.
Padahal, lanjut Hengki, ada keterangan saksi yang menjelaskan bahwa Budyanto menjual kendaraan untuk keperluan pengobatan.
"Ada BPJS dua tahun enggak digunakan. Kemudian, ada saksi saat Budyanto jual mobil, uangnya buat berobat ke RS Tarakan. Setelah diteliti, enggak ada pasien atas nama salah satu atau di antara keempat orang itu," kata Hengki.
Seperti diketahui, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di permukimannya.
Keempat jasad itu yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.
Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.
Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.
Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.
Kematian keempatnya menjadi misterius karena tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/09/19515281/polisi-sebut-keluarga-tewas-di-kalideres-tak-pernah-berobat-ke-rumah