Salin Artikel

Selidiki Dugaan Balita Dicabuli di Rusun Marunda, Polisi Tunggu Hasil Visum Korban

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, penyidik masih menunggu hasil visum korban.

Menurut dia, kasus dugaan pencabulan anak itu ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Utara.

"(Kasus) masih diperiksa di Unit PPA Polres. Update-nya nanti kami sampaikan," kata Febri saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Saat ditanya berkait identitas terduga pelaku, Febri menyampaikan bahwa polisi juga masih mendalami hal itu.

Dia pun menyampaikan, ada indikasi korban dicabuli. Namun, penyidik menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"(Terduga pelaku) masih dalam lidik. Seperti itu (ada indikasi pencabulan), sambil kami menunggu hasil visumnya," imbuh Febri.

Febri menuturkan, penyidik belum mengantongi keterangan dari korban maupun keluarganya berkait dugaan kasus pencabulan anak di Rusunawa Marunda itu.

"Laporan polisi sudah dibuat tanggal 14 (Januari 2023). Pada saat buat LP belum bisa diambil keterangan karena korban sama ibunya belum siap," tutur Febri.

Dihubungi secara terpisah, ibu korban bernama Ida (31) mengatakan, anaknya sempat mengeluhkan sakit di area kemaluannya pada Kamis siang.

Akan tetapi, Ida mengaku tidak begitu menggubris omongan anaknya. Setelah AN menghilang dari kediaman mereka di Rusunawa Marunda, Ida pun menaruh perhatian penuh terhadap ucapan AN.

Tak berapa lama dicari, AN ditemukan di jembatan arah kawasan Si Pitung, Jakarta Utara, sekitar pukul 15.24 WIB.

"Keluhannya sakit dia bilang, 'Ma, mem (kemaluan) aku berdarah, tapi pas saya lihat enggak berdarah," kata Ida menirukan ucapan AN.

Ida mengaku tak mengetahui pelaku yang diduga mencabuli anak perempuannya.

Kepada Ida, AN berkata bahwa kemaluannya dimasuki oleh kemaluan pria tak kenal. Ida menduga, pencabulan itu terjadi di Blok A3, Rusunawa Marunda.

“Dia bilang enggak kenal (pelaku), kakak katanya,” ucap Ida.

Sebelum melapor ke Polres Metro Jakarta Utara, Ida membawa AN ke puskesmas setempat.

Menurut dokter puskesmas, ada indikasi bahwa AN dicabuli. Oleh karenanya, Ida langsung melaporkan hal yang dialami anaknya ke kantor polisi pada Kamis malam.

Bersama penyidik, mereka kemudian menuju ke RSCM untuk melakukan visum guna memperjelas dugaan pencabulan tersebut.

Kondisi AN, lanjut Ida, saat ini sudah membaik. Setelah diduga mengalami pencabulan, AN juga dapat diajak berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.

"Kondisinya (AN) seperti biasa, enggak kayak awal kejadian, kayak rada ketakutan," jelas Ida.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/16/20512691/selidiki-dugaan-balita-dicabuli-di-rusun-marunda-polisi-tunggu-hasil

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke