JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengandalkan penutupan puteran balik (u-turn) guna mengatasi persoalan kemacetan di Jakarta yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Untuk diketahui, setidaknya ada 27 titik putaran balik di Jakarta yang akan ditutup oleh Dinas Perhubungan dengan target selesai pada Juni 2023.
"Tentu untuk mengatasi kemacetan di Jakarta saat ini ada beberapa langkah jangka mendesak yang akan kami implementasikan. pertama tentu akan dilakukan kembali penutupan u-turn di 5 wilayah kota," kata Syafrin, Senin (13/2/2023).
Syafrin menuturkan, Dishub DKI Jakarta sebelumnya juga telah menutup delapan u-turn pada tahun 2022.
Penutupan delapan u-turn itu disebut efektif untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta.
"Sebelumnya di akhir tahun lalu kami sudah melakukan penutupan 8 putaran dan tahun ini akan dilanjutkan ditambah 27 putaran," kata Syafrin.
"Hasil evaluasi kami, dari 8 u-turn yang ditutup, itu cukup bisa mengurangi kepadatan lalu lintas," ucap Syafrin.
Sebelumnya, Syafrin Liputo tak menampik bahwa ada peningkatan kemacetan lalu lintas di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.
Menurut Syafrin, kemacetan kendaraan itu tak terlepas ada proyek pembangunan infrastruktur jalan hingga transportasi publik.
"Jika kita melihat grafiknya ada peningkatan. di beberapa titik ada peningkatan. Kita pahami, contohnya di sisi utara, itu di RE Martadinata, tahun ini kita ada pekerjaan pembangunan Harbour Road Toll II," ujar Syafrin.
Menurut Syafrin, pembangunan tol di kawasan Jakarta Utara tersebut juga membuat petugas memberlakukan rekayasa lalu lintas. Semula dari empat lajur dua arah, kini menjadi dua lajut satu arah.
"Sehingga terjadi kepadatan karena memang cukup panjang dari kawasan JIS ke barat itu menjadi 2 lajur. Itu juga perlu dipahami bahwa di beberapa ruas jalan lebar yang menjadi tidak optimal," kata Syafrin.
Syafrin mengatakan, kemacetan yang terjadi di Jakarta juga disebabkan proyek pembangunan LRT. Salah satunya di kawasan MT Haryono, Tebet, Jakarta Selatan.
"Contohnya mulai dari MT Haryono ke barat, kemudian Gatot Subroto belok kanan ke Rasuna Said itu ada beberapa lajur yang titiknya menjadi tidak ideal karena terdampak pembangunan tiang LRT Jabodebek. Sehingga yang tadinya ada 4 lajur diambil 1 lajur menjadi 3 lajur dan seterusnya," kata Syafrin.
Ia menilai, kemacetan di Ibu Kota akan terurai setelah proyek pembangunan LRT di Jakarta selesai hingga masyarakat tidak lagi mengandalkan kendaraan pribadi, melainkan transportasi umum.
"Kami harapkan setelah jaringan LRT Jabodebek itu terbangun dan tahun ini dioperasionalkan, maka mobilitas masyarakat tidak lagi mengandalkan angkutan kendaraan pribadi di sana, tetapi langsung naik angkutan umum," ucap Syafrin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/13/17050071/dishub-dki-andalkan-penutupan-27-u-turn-untuk-atasi-kemacetan-jakarta