Salin Artikel

Dianggap Buat Kumuh, PKL di Belakang RS Tarakan Ditertibkan Satpol PP

JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di belakang Rumah Sakit Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023) pagi.

"Penertiban pada pagi hari ini adalah terkait dengan adanya pengaduan masyarakat di RS Tarakan bagian belakang banyak PKL, pedagang makanan maupun minuman," kata Kepala Satpol PP Tumbur Parluhutan Purba.

Purba mengatakan bahwa aduan tersebut harus ditindaklanjuti karena membuat kota terlihat kumuh.

"Kita harus tindaklanjuti mengingat juga beautifikasi kota terlihat kumuh," tutur dia.

Menjelang bulan Ramadhan, Purba juga mengatakan bahwa Satpol PP memang memiliki agenda untuk menertibkan PKL.

"Menjelang bulan puasa, kita harus tertibkan dulu. Mengingat kita memang arahan dari pimpinan harus melakukan pembersihan terhadap PKL," pungkasnya.

Saat Kompas.com ke lokasi, hanya ada satu pedagang bernama Ali (52) yang sedang mempersiapkan area dagangnya.

Satpol PP menarik paksa kayu-kayu yang dipaku ke tembok, lalu dikumpulkan ke mobil pickup.

Ali tidak memberontak saat penertiban itu berlangsung. Dirinya mengaku menerima dan tidak mau memikirkan.

"Terima saja. Saya enggak mau pikirin. Berarti masanya (berdagangnya) sudah habis," tuturnya.

Selain area belakang Tarakan, Satpol PP juga mensterilkan area Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/28/10555451/dianggap-buat-kumuh-pkl-di-belakang-rs-tarakan-ditertibkan-satpol-pp

Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke