Salin Artikel

Hindari Macet, Banyak Pengendara Motor di Kalimalang Nekat Lawan Arus

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Inspeksi Saluran di Kalimalang, Jakarta Timur, tepatnya arah Bekasi menuju Cawang, kerap mengalami kemacetan setiap hari saat jam berangkat kerja.

Hal ini menyebabkan banyak pengendara sepeda motor nekat melintasi Jalan Laksamana Malahayati, jalur arah Cawang menuju Bekasi, dengan melawan arus.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Senin (13/3/2023), pengendara tampak sudah melawan arus sekitar pukul 07.20 WIB.

Mereka tampak melawan arus secara beramai-ramai sehingga membuat Jalan Laksamana Malahayati tampak seperti jalur utama dari Bekasi menuju Cawang.

Tak tampak petugas kepolisian yang berjaga di lokasi.

Beberapa pengendara tampak melaju dengan cepat laiknya berada di jalur yang seharusnya.

Hal ini membuat warga setempat yang beraktivitas di tepi jalur merasa waspada.

Bahkan, ada yang kesulitan keluar dari area pertokoan dan warung tepi jalan karena kendaraan mereka terhalang pengendara motor yang melawan arus.

Salah seorang warga setempat bernama Arif (40) mengatakan, pemandangan itu sudah menjadi makanan sehari-hari.

"Kalau pagi ini banyak yang lawan arus soalnya di jalanan seberangnya (Jalan Inspeksi Saluran) macet," ujar dia di lokasi, Senin.

Meski sudah terbiasa dengan peristiwa itu, Arif tetap merasa waspada lantaran pengendara motor yang melawan arus membahayakan warga setempat.

Pengendara motor yang melawan arus itu juga membuat orang-orang di sana cukup sulit beraktivitas.

"Kayak gini (melawan arus) berbahaya. Barusan juga ada mobil yang mau keluar (dari area pertokoan) jadi susah. Ini terjadi hampir setiap hari," terang dia.

Terjadi setiap pagi

Panca (50), pemilik bengkel motor di kawasan itu, mengungkapkan bahwa pengendara motor melawan arus terjadi setiap hari saat jam berangkat kerja.

Setiap Senin hingga Jumat, mulai pukul 06.30 WIB, biasanya kendaraan di Jalan Inspeksi Saluran mulai terpantau padat.

"Sebenernya enggak ada waktu pasti macetnya kapan, pokoknya setiap pagi kalau jalan utama macet, ya mulai pada lawan arus," ucap dia di lokasi.

"Tapi biasanya mulai jam-jam segitu (sekitar 06.30 WIB). Biasanya mulai berkurang yang lawan arusnya jam 09.00-an WIB," imbuh Panca.

"Tergantung juga. Kalau jam segitu masih tersendat di sana (Jalan Inspeksi Saluran), ya masih ada yang lawan arah. Tapi kayak gini jarang," sambungnya.

Hingga pukul 08.30-an WIB, jumlah pengendara motor yang melawan arus mulai menurun.

Masih ada yang melawan arus, tetapi tidak seramai ketika pukul 07.20 WIB. Sekitar pukul 09.30 WIB, sesekali ada tiga hingga empat motor yang terpantau masih melawan arus, meski Jalan Inspeksi Saluran sudah tidak macet.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/13/10445801/hindari-macet-banyak-pengendara-motor-di-kalimalang-nekat-lawan-arus

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke