JAKARTA, KOMPAS.com - Berkumpul bersama keluarga pada hari libur Lebaran memang tak lagi dirasakan oleh Ibnu Triputro (28) dalam beberapa tahun belakangan ini.
Sejak bergabung di Taman Margasatwa Ragunan pada 2020, Ibnu mengaku tak pernah merasakan mudik apalagi berkumpul bersama keluarga besar saat hari libur Lebaran.
"Tahun ini enggak mudik, sudah tiga tahun saya tidak mudik. Memang kalau zookeper itu tidak ada istilah mudik," katanya Ibbu, dilansir dari Wartakotalive.com, Kamis (21/4/2023).
Hingga kini, Ibnu disibukkan oleh dua harimau benggala jantan dan betina, bernama Margo dan Ria. Ibnu tak pernah mudik lantaran Margo dan Ria sama sekali tak bisa ditinggal.
Kalau pun dia tengah libur, maka harus ada petugas lain yang menggantikannya untuk mengurusi Margo dan Ria.
"Enggak bisa ditinggal. Misal saya libur, teman saya harus masuk, begitu sebaliknya. Harus tetap ada yang jagain mereka," ujar dia.
Pria bertubuh gempal itu mengaku sedih jika harus meninggalkan Margo dan Ria dalam kurun waktu yang lama.
Perasaan khawatir pun selalu menyelimuti, saat Ibnu tengah pulang ke kampung halaman, meski hanya sepekan.
"Tentu sedih, khawatir juga, sama halnya seperti kita puya peliharaan terus ditinggal, kan pasti sedih," ungkap Ibnu.
Meski tak pernah mudik dalam tiga tahun terakhir ini, Ibnu tetap merasa senang dan bersyukur. Pasalnya, menjadi seorang zookeeper harimau adalah pekerjaan yang sangat dia impikan sejak lama.
"Saya pilih jadi zookeper itu karena memang pada dasarnya saya suka satwa. Apalagi di rumah kan pelihara kucing juga," ujarnya.
Ibnu menjelaskan, mengurus hewan buas memanglah bukan perkara mudah, jika terjadi kesalahan sedikit saja, maka nyawa yang akan menjadi taruhannya.
"Karena di Ragunan ini konsepnya tidak dijinakkan. Yang membedakan dengan mengurus satwa lain itu kalau harimau tidak bisa dipegang, jadi perlu penanganan khusus," jelas dia.
Punya kesan berbeda
Ibnu memiliki kesan yang berbeda saat merawat dua ekor harima benggala itu. Ia mengatakan bahwa setiap ekor dari harimau benggala memiliki karakternya masing-masing.
Ibnu menceritakan Margo sangat suka bermain lumpur dan kotor-kotoran. Sementara itu, harimau itu sangat suka apabila dimandikan.
Namun, kata Ibnu, itu pun tidak sembarangan. Artinya, Margo hanya mau dimandikan hanya dalam waktu-waktu tertentu saja.
"Kalau kandang dia kami semprot pasti marah. Cuma kalau dimandikan dia suka, tapi harus tahu kurun waktunya. Soalnya kalau terlalu lama, Margo juga marah tuh biasanya," ungkap Ibnu.
Sebagai zookeeper, ia pernah merasakan hal unik saat berkumpul bersama keluarganya. Beberapa kali keluarganya sering menanyakan bagaimana cara menjinakkan harimau.
Padahal lanjut Ibnu, tugas dia hanyalah merawat harimau, bukan untuk menjinakkannya.
"Kalau lagi kumpul keluarga, ada yang nyeletuk, 'wah ada pawang harimau nih' dan lain-lain. Padahal, sebetulnya kami mengurusi harimau juga ada batasnya kan," ujar Ibnu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/21/09433161/cerita-ibnu-yang-rela-tidak-mudik-3-tahun-berturut-turut-demi-jaga