Salin Artikel

Fakta Terbaru Pasutri Saling Aniaya di Depok, Begini Pengakuan Kedua Pihak

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pasangan suami istri (Pasutri) di Depok yang saling menganiaya makin terang setelah kedua belah pihak mengungkapkan kronologi keributan versinya masing-masing. 

Awalnya, hanya pihak istri yang mengungkapkan keterangan di media sosial dan mengaku telah dianiaya oleh sang suami.

Namun seiring bergulirnya kasus ini, pihak dari suami juga angkat bicara dan membeberkan kronologi keributan versinya.

Polisi sampai saat ini masih mengupayakan kedua pihak bisa berdamai melalui keadilan restoratif (restorative justice). 

Dipicu masalah uang

Sebelum peristiwa penganiayaan pecah, pasangan itu diketahui sempat berselisih.

Menurut pengakuan pihak suami, Bani Idham, penganiayaan dilatarbelakangi karena masalah keuangan.

Istri Bani, Putri Balqis, dilaporkan tak kunjung mengembalikan uang puluhan juta rupiah kepada sang suami usai merenovasi sebuah villa

Kuasa hukum Bani Idham, Eka Sumanja mengungkapkan, kliennya memberikan dana sebesar Rp 150 juta kepada sang istri untuk merenovasi sebuah villa.

Namun, dalam pelaksanaannya, proses renovasi hanya menghabiskan dana sebesar Rp 88 juta.

Otomatis ada Rp 62 juta yang menjadi uang sisa dan dipegang oleh Putri saat villa rampung dipersolek.

Sayangnya, Ketika Bani menagih sisa uang renovasi kepada Putri, sang istri justru menggampangkan dan akhirnya membuat Bani tersinggung.

"Sang istri selalu menggampangkan dengan menjawab 'Nanti saja, nanti saja'. Lalu, ada celetukan di meja makan 'Kayak Ayah benar aja' disertai dengan cipratan air yang mengenai wajah suami," kata Eka saat konferensi pers di bilangan Cinere, Depok, Jumat (26/5/2023).

Spontan siram air cabai

Aksi yang dilakukan Putri akhirnya membuat sang suami naik pitam.

Bani langsung menyiramkan minyak cabai ke arah Putri secara spontan pasca terkena cipratan air.

Bani sebenarnya langsung menyadari kelakuannya yang tidak pantas. Alhasil, ia membawa sang istri ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

"Klien saya saat itu refleks mengakui kesalahannya, dia langsung mengantarkan sang istri ke kamar mandi untuk membersihkan minyak cabai yang ditumpahkan ke area kepala istrinya," tutur Eka.

Namun, aksi penganiayaan tak berhenti sampai di sana.

Setelah menghilangkan noda minyak cabai di area kepalanya, Putri langsung menuju ke area meja makan. Ia kemudian mengambil sebuah garpu tanpa motif yang jelas.

Melihat hal itu, Bani berusaha merebut garpu dari tangan Putri agar tak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Sayangnya, niat Bani menjadi awal mula petaka di hari itu. Pergulatan antara dirinya dan sang istri menjadi pelik.

"(Di sana) terjadi tarik menarik untuk mengamankan garpu tersebut hingga akhirnya tangan kanan Bani, dekat urat nadi terluka dan tergores akibat tusukan yang dilakukan oleh Putri," ucap Eka.

"Kemudian Putri terjatuh, lalu berlutut ke bawah dan langsung meremas sambil menarik dengan kuat buah zakar Bani," sambung dia.

Remasan yang dilakukan Putri lantas membuat Bani mengerang kesakitan.

Bani kemudian terpaksa memukuli wajah sang istri supaya tangan Putri melepas remasan yang ditujukan ke area buah zakarnya.

"Semakin lama semakin keras cengkeramannya sehingga Bani akhirnya memukul wajah Putri dengan harapan agar bisa dilepas cengkeraman tangannya Putri di buah zakarnya," imbuh

Putri punya pengakuan berbeda

Beda dengan apa yang disampaikan oleh Eka, Putri menyampaikan kronologi yang sedikit berbeda.

Dalam utas yang dibagikan sang adik di akun Twitter @saharahanum pada Selasa (23/5/2023), Putri disebut tak hanya disiram dengan minyak cabai.

Kepala Putri dilaporkan turut dibenturkan ke arah tembok dan Bani sesekali menjambak rambutnya.

"Kakak gue matanya disiram bon cabe, dijedotin kepalanya ke tembok dan dijambak rambutnya," tulisnya.

Sama-sama jadi tersangka

Usai keributan itu, Putri dan Bani sama-sama melapor ke Polres Depok. Putri melapor terlebih dulu, lalu disusul Bani. 

Laporan itu berujung keduanya ditetapkan sebagai tersangka. 

Namun, hanya Putri yang ditahan karena dianggap tak kooperatif memenuhi panggilan polisi untuk mediasi. 

Sementara itu, Bani tidak ditahan dengan alasan masih membutuhkan perawatan medis akibat alat kelaminnya yang terluka. 

Kasus ini akhirnya mendapat sorotan luas masyarakat karena polisi dianggap tak adil. 

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD pun sampai memberi atensi dengan menelepon Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. 

Karyoto pun akhirnya turun tangan dengan mendatangi langsung Polres Depok.

Karyoto mengakui ada ketidakberimbangan penyidik yang hanya menahan sang istri. Ia pun meminta penahanan sang istri ditangguhkan.

"Suami masih ada proses pengobatan, kelihatannya tidak berimbang makanya saya katakan kemarin coba Kapolres lihat lagi penanganan perkaranya sehingga si ibu (Putri Balqis) ditangguhkan dulu," ujar Karyoto di Mapolres Metro Depok, Kamis (25/5/2023).

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/28/09282771/fakta-terbaru-pasutri-saling-aniaya-di-depok-begini-pengakuan-kedua-pihak

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke