Salin Artikel

Ngadenin Ingin Bantah Saat Pihak Hotel Klaim Tawarkan Harga Lahan Rp 8 Juta, tapi Tak Diberi Kesempatan

BEKASI, KOMPAS.com - Ngadenin (63) dan pihak hotel yang menembok akses jalan rumahnya telah menjalani mediasi di Kecamatan Pondok Gede pada Rabu (12/7/2023).

Dalam pertemuan itu, pihak hotel mengeklaim telah menawarkan Rp 8 juta per meter untuk harga lahan Ngadenin.

Lansia itu hendak menanggapi bahwa harga yang ditawarkan hanya Rp 5 juta, tetapi ia tak diberi kesempatan.

Mediasi itu juga dihadiri pihak Kecamatan Pondok Gede, Kelurahan Jaticempaka, dan Ketua RT/RW. 

"Di dalam itu ngomong di depan Pak Camat dia memang begitu, waktu itu saya mau memotong (pembicaraan), Pak Camat tidak memberi waktu saya," kata Ngadenin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Bersama kuasa hukumnya, Zaenal Abidin, Ngadenin mengaku tidak diperbolehkan untuk menanggapi pernyataan dari pihak hotel.

"Jadi kita di sana itu mau ngomong sekaligus memotong omongannya Devin itu, Pak Camat tidak mempebolehkan, ya sudah akhirnya kita sampai akhir enggak ngomong," tutur dia.

Oleh karena itu, Ngadenin menegaskan, ia tidak pernah ditawarkan menjual harga tanah Rp 8 juta per meter.

"Iya tidak benar, menawar sampai 8 juta itu tidak benar," ucap Ngadenin.

Ngadenin menuturkan, pihak hotel memang pernah menawar harga lahan, tetapi bukan Rp 8 juta, melainkan Rp 5 juta per meter.

"Kalau yang nawar Pak Haji itu perwakilan namanya Asep dulu, itu yang pertama kali menawar dia datang terus ngomong perwakilan itu menawar Rp 5 juta," kata dia.

Kemudian, kata Ngadenin, pihak hotel kembali datang menawarkan harga lahan per meter menjadi Rp 7 juta.

Namun, penawaran tersebut terus berubah. Terakhir, pihak hotel menawarkan harga lahan rumah Ngadenin Rp 5 juta.

Sementara itu, Devin, perwakilan keluarga pihak hotel mengatakan, pihaknya pernah tiga kali menawarkan harga pembebasan lahan Rp 8 juta per meter.

Harga tersebut merujuk kepada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) per meter di wilayah itu.

"Tapi pihak Ngadenin belum sepakat, beliau mintanya Rp 15 juta. Makanya dari pihak hotel untuk menarik tawaran itu akhirnya buntu, tidak terjadi kesepakatan harga," ucap Devin.

Kemudian kata Devin, Ngadenin meminta tukar rumah atau penawaran di harga Rp 15 juta per meter.

"Pak Ngadenin tidak mau dijual harga Rp 8 juta. Tapi maunya ditukar rumah sebesar atau seperti yang ditempati," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/14/14335051/ngadenin-ingin-bantah-saat-pihak-hotel-klaim-tawarkan-harga-lahan-rp-8

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke