JAKARTA, KOMPAS.com - Tewasnya seorang bocah 13 tahun pada Minggu (20/8/2023) menambah panjang rentetan petaka bekas galian proyek di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.
Bocah berinisial R dilaporkan tenggelam pada 17.30 WIB di lokasi galian proyek yang terletak tak jauh dari Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Suku Dinas Penanggulangan kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan turun tangan mencari bocah itu.
R ditemukan tak bernyawa oleh petugas Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan pada pukul 22.17 WIB. Korban ditemukan tak jauh dari titik tenggelamnya.
Korban kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, untuk diotopsi.
Sang ibu pingsan
Adapun ibu korban sempat menangisi kepergian sang anak. Saat itu, sang ibu melihat jenazah R dibawa ke mobil ambulans yang terparkir di Jalan Kuningan Persada.
Namun, ketika jenazah sang anak dipindahkan ke dalam keranda yang ada di dalam ambulans, Ibu R tiba-tiba pingsan.
Ia lantas dibopong menggunakan tandu ke salah satu warung untuk mendapat pertolongan.
Adapun R tewas diduga karena tak mahir berenang ketika bermain air di tepi galian proyek mangkrak yang berubah menjadi kolam.
Bukan kali pertama
Ketua RW 06 Kelurahan Guntur, Jimmy Sudrajat, mengatakan bahwa R merupakan korban ketiga yang tenggelam di kolam bekas galian proyek tersebut.
"Ini kasus ketiga. Sebelumnya sudah ada dua kasus orang tenggelam," kata Jimmy kepada wartawan di lokasi, Minggu malam.
Dua kasus sebelumnya juga menelan korban jiwa. Korban juga masih anak-anak. Namun, kasus terakhir disebut sudah lama terjadi.
"Dua kasus sebelumnya masih anak-anak juga. Terakhir itu yang tenggelam sudah lebih dari lima tahun lalu," ujar Jimmy.
Adapun gedung yang terletak di Jalan Kuningan Persada itu sudah terbengkalai lebih dari dua dekade.
Gedung itu berubah menjadi kolam karena sebelumnya sudah dibangun basement tiga lantai. Menurut Jimmy, pembebasan lahannya sudah dilakukan sejak 1996.
"Habis itu langsung dibangun. Tapi, pas sudah jadi basement tiga lantai, berhenti begitu saja. Enggak dilanjutkan sampai sekarang," tutur Jimmy.
Sudah dipagari
Jimmy mengatakan, kolam bekas galian proyek yang menewaskan seorang bocah di bilangan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, sebenarnya sudah dipagari dan digembok.
"Bisa dilihat, ini sudah ditembok tinggi area proyeknya. Pintunya juga sudah digembok dan warga sekitar enggak ada yang megang kuncinya," ujar dia, Minggu (20/8/2023).
Namun, segelintir masyarakat membuat semacam tangga buatan di pinggiran tembok area proyek. Mereka membuat tangga tersebut untuk memancing ikan di kolam yang menggenang.
"Ini kan sudah ditembok, seharusnya masyarakat tahu area ini dilarang untuk dimasuki. Mereka memang bandel saja, manjat tembok untuk masuk," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/21/15313711/kolam-bekas-galian-proyek-di-kuningan-jaksel-masih-makan-korban-meskipun