Salin Artikel

Cuma Bisa Imbau Warga, Belum Ada Langkah Nyata Pemkot Depok Atasi Polusi Udara

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok belum melakukan terobosan atau langkah nyata dalam mengatasi kualitas udara yang buruk akhir-akhir ini. 

Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok justru hanya bisa memberikan imbauan kepada warga terkait upaya meminimalisir pencemaran udara.

Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman mengimbau warga agar tak membakar sampah.

Warga juga diimbau agar mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.

"Kemudian, (warga diimbau) mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan emisi," tutur Abdul melalui sambungan telepon, Kamis (24/8/2023).

Terakhir, warga diharapkan ikut menghijaukan Kota Depok dengan menanam pohon.

"Dan juga kami berharap masyarakat bisa melalukan penghijauan," kata Abdul.

Di sisi lain, belum ada langkah atau kebijakan yang diambil Pemkot Depok untuk mengurangi polusi. 

Soal penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), misalnya. 

Meski arahan WFH itu sudah ditegaskan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) untuk mengurangi jumlah kendaraan yang lalu lalang, namun belum ada keputusan yang diambil Pemkot Depok.

Soal uji emisi kendaraan bermotor juga belum kembali digencarkan.

Menurut Abdul, uji emisi kendaraan terakhir kali digelar pada Juni 2023 di dua titik di Kota Depok

"Kalau uji emisi, kami sudah lakukan kemarin bulan Juni. Sebelumnya juga sudah pernah. Jadi sudah dua kali (pada 2023)," urai dia.

Malah menyangkal

Abdul mengeklaim, kualitas udara di Kota Depok tidak buruk tergolong masuk kategori sedang pada Kamis.

Penilaian tersebut diketahui berdasar alat pengukur kualitas udara yang diinstal di Depok.

Pihak yang menginstal alat itu adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kalau indeks kualitas udara di Kota Depok sendiri, per hari ini, masih dalam kondisi sedang berdasarkan alat (pengukur udara) dari KLHK yang dipasang di Kota Depok. Itu masih dalam kategori sedang," ujar Abdul.

Padahal, berdasarkan situs IQAir itu, kualitas udara di Kota Depok tergolong sangat tidak sehat.

Air Quality Index atau indeks kualitas udara di Kota Depok pada Kamis pagi tercatat di angka 254.

Angka itu muncul pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIB.

Indeks kualitas udara yang tergolong sangat tidak sehat di Kota Depok muncul sejak pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB.

Setelah pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara di Kota Depok berangsur membaik, namun tetap tergolong tidak sehat.

Indeks kualitas udara di Kota Depok pukul 16.00 WIB pun tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan nilai 132.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/24/18233001/cuma-bisa-imbau-warga-belum-ada-langkah-nyata-pemkot-depok-atasi-polusi

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke