Salin Artikel

Pesan ASN Disabilitas kepada Masyarakat: Perlakukan Kami Setara dengan Non-Difabel

JAKARTA, KOMPAS.com - Achmad Budi Santoso (33), seorang aparatur sipil negara (ASN) penyandang disabilitas, berpesan agar masyarakat lebih memperlakukan kaum difabel layaknya manusia normal.

Budi sapaan akrabnya, telah kehilangan kaki kanan sejak umur 7 tahun. Ketika itu dia terjatuh dari kereta pengangkut tebu, di kampung halamannya Sidoarjo, Jawa Timur.

Lantas, ia melanjutkan hidupnya dengan satu kaki.

Budi, yang setiap harinya bekerja sebagai ASN di Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), mengaku sering melihat fenomena di masyarakat yang tak menyetarakan kaum difabel.

Untuk itu, Budi berharap tidak ada kesenjangan sosial antara masyarakat yang normal dengan difabel.

"Menurut saya seharusnya, masyarakat memperlakukan disabilitas sama dengan non-disabilitas," kata Budi saat diwawancarai Kompas.com.

"Jangan menganggap dia disabilitas, ya meskipun memang disabilitas," jelas Budi.

Budi diketahui kehilangan satu kakinya di umur 7 tahun akibat kecelakaan.

Namun, semangat, lingkungan, dan kehidupannya mendukung dia menjadi seorang ASN Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan saat ini.

Untuk itu, Budi menilai komunikasi dan keadaan lingkungan adalah faktor penting bagi penyintas.

Salah satunya, jangan menyinggung perasaan difabel. Budi mengatakan, seorang difabel mempunyai perasaan yang lebih rentan.

Apabila perasaan itu tergoyah, mental seorang difabel juga akan ikut hancur.

"Berkomunikasi memang jangan menyinggung perasaannya, disabilitas itu gampang merasa, gampang sakit hati," terang Budi.

Salah satu contoh mudahnya, ketika seorang disabilitas butuh bantuan di moda transportasi, masyarakat normal harus membantu.

Walaupun dengan hal kecil, Budi menganggap hal itu sudah sangat membantu kaum disabilitas.

"Ketika dalam transportasi ya, kalau bisa teman-teman disabilitas harus dibantu ya," papar Budi.

"Mengajukan diri ya itu merupakan support bagi disabilitas," lanjut ia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/13/10083221/pesan-asn-disabilitas-kepada-masyarakat-perlakukan-kami-setara-dengan-non

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke