Salin Artikel

Bagaimana Nasib Warga Kampung Bayam jika Tenda Sudah Dibongkar?

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib warga Kampung Bayam yang bertahan dengan mendirikan tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS) masih menjadi pembahasan usai adanya rencana pembongkaran tempat tinggal sementara mereka.

Lurah Papanggo Tomi Haryono mengatakan, pemerintah daerah telah menawarkan mereka menempati rumah susun yang berlokasi di Jakarta Utara.

“Kami sudah menawarkan kepada warga untuk bisa pindah ke rusun-rusun yang ada di wilayah Jakarta Utara. Kami menawarkan. Setiap kali saya ke sana, sudah dipersuasikan,” ungkap Tomi saat ditemui usai rapat koordinasi kecamatan (Rakorcam) di Kantor Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/9/2023).

“Intinya mereka kita tawarkan untuk masuk ke rusun-rusun yang ada di tempat kami yang ada di Jakarta Utara,” ujar dia.

Ketika ditegaskan kembali apakah salah satu rumah susun di Jakarta Utara juga termasuk Kampung Susun Bayam (KSB), Tomi tidak bisa memastikannya.

“Ya kalau itu masih dalam proses kan. Saya enggak bisa kasih statement. Tapi yang jelas, pemerintah kita sudah menyiapkan solusi untuk bisa dimasukkan ke dalam rumah susun yang ada di Jakarta Utara,” tutur dia.

Sebelumnya, warga Kampung Bayam menyampaikan, Kelurahan Papanggo akan membongkar tenda yang mereka huni.

Saat Kompas.com menyambangi pada waktu tersebut, sejumlah warga Kampung Bayam tengah berdiri di depan tenda. Mereka kompak mengenakan kaus biru.

“Memang kami mendengar kabar dari Kelurahan bahwa, tempat kami, tenda ini akan digusur atau ditertibkan,” kata Paul (58), warga Kampung Bayam.

Pembongkaran ini menyusul imbauan dari Lurah Papanggo, Tomi Haryono, yang tertuang dalam surat bernomor 312/AT.13.00.

Tujuan surat pemberitahuan yang terbit pada 15 Agustus 2023 tersebut tertulis, “Yth. Para Pemilik Bangunan Liar & Lapak Usaha di Jalan Sunter Permai Raya sisi Timur Kelurahan Papanggo.”

Dalam surat tersebut, Tomi meminta warga Kampung Bayam membongkar secara mandiri bangunan tersebut.

Jika warga Kampung Bayam tidak mengindahkan imbauan ini, maka akan dilakukan penertiban secara terpadu oleh aparat terkait.

Masih di dalam surat tersebut, Tomi mengingatkan segala risiko hingga kerugian dari penertiban tenda apabila tidak diindahkan akan menjadi tanggung jawab warga Kampung Bayam.

Pada Senin pukul 07.00 WIB, warga Kampung Bayam mendatangi Kelurahan Papanggo untuk menemui Tomi.

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Tomi memberikan waktu warga Kampung Bayam sampai anak sekolah selesai ujian untuk membongkar tenda yang mereka dirikan di depan JIS.

"Intinya begini. Tadi mereka datang ke tempat kami, di Kelurahan bahwasanya terkait dengan kegiatan anak-anak sekolah, ada ujian,” ungkap Tomi usai rapat koordinasi kecamatan di Kantor Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

“Nah, memohon kepada Kelurahan, kepada saya, kalau bisa ditangguhkan selepas mereka ujian," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/19/10414061/bagaimana-nasib-warga-kampung-bayam-jika-tenda-sudah-dibongkar

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke