JAKARTA, KOMPAS.com - Terungkap sejumlah fakta baru dalam kasus penemuan kerangka manusia di selokan di wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kerangka manusia tersebut ditemukan oleh sejumlah petugas Sudin SDA Jakarta Timur di selokan Jalan Raden Inten, Senin (23/10/2023) sore.
Kerangka manusia yang ditemukan tersebut terdiri dari satu batok kepala dan tiga tulang diduga bagian tangan.
Berikut Kompas.com rangkum ragam temuan baru kasus kerangka manusia di selokan, Kamis (2/11/2023):
1. CCTV tak mengarah ke selokan
Polisi menemukan kamera CCTV di area penemuan kerangka manusia. Namun, kamera pengawas tersebut tidak mengarah langsung ke selokan.
"Di lokasi memang ada CCTV, namun tidak ada yang mengarah langsung ke lokasi," ungkap Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
Sejumlah kamera CCTV itu dalam keadaan aktif. Namun, sayangnya selokan berada di titik buta atau blind spot.
Pemeriksaan terhadap rekaman kamera CCTV untuk mencari petunjuk terkait kerangka manusia itu tetap dilakukan.
Namun, penyidik belum menemukan sesuatu yang janggal, misalnya orang membawa bungkusan kaus yang membalut kerangka itu.
2. Tujuh saksi diperiksa
Polisi telah memeriksa tujuh saksi yang terdiri dari empat petugas Sudin SDA Jakarta Timur, satu Ketua RT 001/RW 05, dan dua sekuriti.
Dua dari empat petugas Sudin SDA Jakarta Timur itu adalah Erwan (40) dan rekannya. Mereka adalah orang pertama yang menemukan kerangka manusia itu.
Sementara itu, Ketua RT 001/RW 05 Roni menjadi salah satu orang yang diberi tahu tentang penemuan kerangka tersebut.
Indra melanjutkan, dua sekuriti yang diperiksa penyidik turut andil dalam penemuan kerangka itu.
Sebab, para petugas Sudin SDA Jakarta Timur melaporkan temuan itu kepada para petugas keamanan yang pada hari itu sedang bertugas.
3. Belum ada laporan kehilangan
Identitas kerangka manusia itu masih belum diketahui identitasnya. Sampai saat ini, belum ada yang mengakui kerangkasebagai anggota keluarga atau kerabat yang menghilang.
"Untuk saat ini, belum ada yang menghubungi untuk melaporkan bahwa mereka kehilangan anggota keluarga," ucap Indra.
Selama satu pekan, Polsek Duren Sawit terus mengimbau warga Duren Sawit dan sekitarnya untuk melaporkan kehilangan anggota keluarga atau kerabat.
Sebab, laporan kehilangan dapat membantu polisi mengidentifikasi sosok pemilik kerangka itu.
Namun, sampai saat ini pihak kepolisian belum mendapatkan titik terang.
"Apabila ada keluarga yang menyatakan tengkorak tersebut adalah keluarga, maka akan dilakukan pembanding pihak keluarga dengan tengkorak yang saat ini berada di RS Polri," kata Indra.
4. Hanya disimpan di RS Polri 90 hari
RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, hanya akan menyimpan kerangka manusia misterius itu selama 90 hari.
"Kerangka masih dalam proses pemeriksaan forensik. Penyimpanan masih dalam freezer ruang jenazah, tetapi maksimal hanya 90 hari," ungkap Indra.
Jika sudah lewat dari 90 hari, langkah selanjutnya berdasarkan keputusan tim kedokteran forensik di RS tersebut.
Meski demikian, pihak Indra akan terus melanjutkan penyelidikan, setidaknya sampai ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.
5. Ungkap detail bagian kerangka
Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto mengungkapkan, pihaknya telah mengetahui bagian tubuh kerangka manusia itu.
"Salah satunya tulang tengkorak," tutur Hariyanto kepada Kompas.com, Rabu (1/11/2023).
Pihak RS Polri Kramatjati menerima empat bagian kerangka manusia. Mereka terdiri dari satu batok kepala dan tiga tulang yang diduga bagian dari tangan.
Setelah pemeriksaan dilakukan oleh tim kedokteran forensik, kerangka terdiri dari tulang tengkorak, tulang rahang bawah, dan tulang bagian leher.
Untuk tulang belulang yang diduga bagian dari tangan, mereka adalah tulang selangka kanan, serta tulang lengan atas kanan dan kiri.
"Tulang yang ditemukan tidak ada keretakan," tutur Hariyanto.
6. Waktu kematian sampai dua tahun
Waktu kematian kerangka manusia yang ditemukan di selokan Jalan Raden Inten akhirnya terungkap.
"Waktu kematian diperkirakan enam bulan sampai dua tahun," ujar Hariyanto.
Meski demikian, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian sosok di balik kerangka itu.
Sebab, tulang belulang yang diterima tidak dalam keadaan komplet.
7. Identitas masih misterius
Hariyanto melanjutkan bahwa pihaknya kesulitan dalam mengetahui identitas sosok kerangka manusia itu.
Sebab, belum ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarga meski imbauan dari Polsek Duren Sawit sudah berjalan sepekan lebih.
Dengan demikian, RS Polri Kramatjati tidak memiliki data pembanding untuk mengidentifikasi sosok kerangka manusia itu.
"Kalau ada yang (melaporkan) kehilangan, tinggal dicocokkan DNA keluarga dan contoh DNA dari tulang tersebut," jelas Hariyanto.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/02/14175891/7-fakta-baru-dalam-kasus-kerangka-manusia-di-selokan-duren-sawit