JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI kembali memberangkatkan umrah para penjaga masjid atau marbut yang tersebar di Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Pada tahun 2023, 12 marbut diberikan apresiasi berupa ibadah ke tanah suci.
Pemprov DKI bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk pemberian hadiah tersebut.
Pertimbangannya, para marbut tersebut telah mengabdi lebih dari 10 tahun, mengurus dan menjaga rumah ibadah.
"Semoga apresiasi ini menjadi wujud peningkatan pembangunan mental dan spiritual umat di Kota Jakarta," ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Kamis (23/11/2023).
Pemberian ibadah umrah kepada para marbut ini sudah beberapa kali dilakukan Pemprov DKI, seolah menjadi tradisi gubernur DKI Jakarta.
Jauh sebelum Heru Budi, gubernur DKI terdahulu juga memberangkatkan para marbut umrah.
Awal mula zaman Ahok
Pemberian hadiah ibadah umrah juga pernah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2014.
Kala itu, Ahok melalui Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI memberangkatkan 30 marbut.
Pemprov DKI menyeleksi marbut di wilayah Jakarta untuk menetapkan yang berhak diberangkatkan umrah.
"Saya ingin kegiatan ini diadakan tiap tahun dan marbot menjadi agen agar orang-orang terutama anak muda tertarik datang ke masjid," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (16/12/2014).
Program itu pun berjalan. Para marbut itu berangkat ibadah secara gratis atau secara cuma-cuma.
Pada 2015, pria asal Bangka Belitung itu kembali memberangkatkan umrah para marbut.
Jumlahnya bertambah menjadi 40 orang dengan nilai hibah Rp 10miliar hingga Rp 11 miliar.
Pemprov DKI tidak memberi syarat khusus bagi marbut untuk berangkat umrah gratis.
Namun, marbut itu harus bisa mengaji, hafal surat-surat yang terkandung dalam Al Quran, dan biasa menjadi imam shalat.
Tahun berikutnya, Ahok juga memberikan hadiah umrah kepada 50 marbut masjid di DKI Jakarta.
Meningkatkan kuota marbut
Ahok pun menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI saat itu, Saefullah, untuk meningkatkan hibah bagi Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta.
Dengan demikian, jumlah marbut yang diberangkatkan umrah akan semakin banyak tiap tahunnya.
"Ini umrah tiap dua bulan, kirim. Kalau perlu berangkatkan 100 marbut untuk umrah tiap dua bulan," kata Ahok, saat melepas keberangkatan marbut masjid untuk umrah, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Ahok menyayangkan soal kuota marbut yang menerima haji hanya bertambah 10 orang setiap tahunnya. Ia menilai jumlah itu terlalu sedikit.
"Kalau tiap tahun cuma tambah 10 marbut, sampai saya berhenti jadi gubernur juga tak sampai 100 marbut yang berangkat umrah," kata Ahok.
Kala itu, Ahok mengatakan, program memberangkatkan marbut umrah ini tidak membutuhkan anggaran yang terlalu besar.
Ia juga menyampaikan, lebih baik hibah dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaat.
"Marbut sudah melayani, bekerja enggak mengharap gaji, dan ikhlas," kata Ahok.
Era Anies Baswedan
Setelah Ahok, Anies Baswedan meneruskan program hadiah umrah kepada para marbut.
Pada 2017, total marbut yang diberangkatkan ada 147 orang.
Rinciannya, 25 orang marbut dari Jakarta Pusat, 12 dari Jakarta Utara, 38 dari Jakarta Barat, 35 dari Jakarta Selatan, 36 dari Jakarta Timur, dan satu dari Kepulauan Seribu.
"Saya jamin ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/12/2017).
Saat melepas keberangkatan umrah para marbut, Anies pun memberi pesan seiring berkelakar melalui sambutan.
Pesannya berkaitan dengan kiat agar para marbut bisa fokus beribadah di sana.
"Kenapa kami bilang ini? Kami ingin Bapak berangkat ke sana pulang dengan sehat dan selama di sana bisa ibadah dengan tenang," kata Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/24/09184081/heru-budi-beri-hadiah-umrah-para-marbut-teruskan-tradisi-ahok-dan-anies