“Kami sudah memeriksa 11 saksi untuk menemukan titik terang dalam kasus ini,” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi di kantornya, Jumat (24/11/2023).
Dari 11 saksi yang diperiksa, penyidik dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan turut memeriksa dokter yang terlibat operasi sedot lemak.
Adapun dokter yang dimintai keterangan terdiri dokter berinisial D, M, dan Y.
“Kesaksian mereka (dokter) belum bisa kami ungkap sekarang. Kesaksian mereka akan diperiksa oleh dokter ahli lebih dulu,” tutur Yossi.
Selain dokter, penyidik turut memintai keterangan dari perawat yang ada di dalam klinik dan phak keluarga korban.
Kini, polisi menjadwalkan untuk bertemu sopir ambulans yang membawa korban ke rumah sakit dan dokter instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
“Sopir ambulans dan dokter jaga IGD bakal kami minta keterangan dalam waktu dekat,” imbuh dia.
Sebagai informasi, Nanie Darsam tutup usia saat menjalani operasi sedot lemak, Sabtu (21/10/2023) lalu.
Namun, operasi yang dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB itu tak berjalan mulus.
Saat itu, kondisi korban tiba-tiba drop. Pihak klinik lantas menelepon ambulans untuk membawa yang bersangkutan ke rumah sakit di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan pertolongan.
Tapi, tak berselang lama setelah mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat (IGD), nyawa Nanie tak tertolong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/25/08342771/polisi-periksa-11-saksi-kasus-kematian-nanie-darham-salah-satunya-dokter