Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 1,5 Miliar dari APBD untuk Abang None Jakarta

Kompas.com - 02/07/2013, 13:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk menggelar acara Abang None Jakarta 2013, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan dana Rp 1,5 miliar. Uang tersebut diambil dari APBD DKI.

Dana sebesar itu belum termasuk dana dari sponsor. Sponsor diminta Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan hadiah-hadiah.

"Anggaran dari APBD dan sponsor. Kalau dari APBD Rp 1,5 miliar. Kalau sponsor untuk hadiah-hadiahnya," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budiman kepada wartawan di Balaikota, Selasa (2/7/2013).

Arie menjelaskan, anggaran itu guna membiayai acara dari tahap pembukaan hingga malam final pemilihan Abang None. Ada tiga perusahaan yang digandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ikut acara ini, yakni Jakarta Monorail, Pembangunan Jaya Ancol, dan Bank DKI.

Tahap awal yakni proses seleksi, yang dilakukan dari tingkat wilayah kota atau kabupaten hingga provinsi, mulai dari 27 Juni 2013 hingga malam puncak Abnon pada 3 Juli 2013. Dalam proses tersebut, peserta mendapatkan pembekalan sejumlah wawasan, mulai dari kehumasan dan pemasaran pariwisata DKI, pemerintahan, sejarah Jakarta, kebudayaan Betawi, teknik komunikasi, pencegahan narkotika, tata busana, psikologi, hingga keterampilan bahasa asing.

Dari seleksi tiap kota atau kabupaten dari tahap itu, terpilihlah sebanyak 18 pasang Abang None yang akan saling bertarung pada malam puncak.

"Sesuai arahan gubernur, malam puncak Abang None Jakarta akan dilaksanakan di Monas. Tema acara itu, 'Abang None di Pesta Rakyat Pasar Gambir'. Kenapa di Monas, prinsipnya kita mau membuka akses seluasnya bagi warga," ujarnya.

Arie menjelaskan, tahun ini acara serupa akan berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini acara tersebut diselenggarakan di lapangan terbuka, tak seperti tahun sebelumnya yang digelar di gedung mewah. Dengan demikian, Arie berharap pengunjung acara bisa mencapai dua kali lipat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

    Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

    Megapolitan
    Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

    Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

    Megapolitan
    Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

    Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

    Megapolitan
    Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

    Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

    Megapolitan
    Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

    Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

    Megapolitan
    Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

    Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

    [POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

    Megapolitan
    Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

    Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

    Megapolitan
    Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

    Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

    Megapolitan
    Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

    Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

    Megapolitan
    Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

    Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

    Megapolitan
    Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

    Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

    Megapolitan
    Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

    Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

    Megapolitan
    SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

    SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

    Megapolitan
    Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

    Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com