Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2013, 18:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap menerima teguran dari atasan karena ucapannya yang dinilai bernada keras.

Hal itu disampaikannya terkait desakan dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD DKI agar Menteri Dalam Negeri "menjewer" Basuki dengan memberikan teguran keras. Desakan itu muncul setelah Basuki memberikan pernyataan tegas kepada para pedagang kaki lima di Tanah Abang untuk tidak lagi berjualan di badan jalan.

"Jewer? Okelah. Kuping aku sudah cukup panjang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Ketua Umum DPP APKLI Ali Mahsun mengatakan, pernyataan Basuki yang akan memidanakan PKL yang menolak direlokasi ke Blok G Tanah Abang telah membuat PKL takut. APKLI mendesak Basuki untuk meminta maaf kepada PKL atas ucapannya tersebut. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana menyebutkan bahwa sebagai pejabat negara, Basuki tak boleh sembarangan memberikan pernyataan.

Secara terpisah, Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Matnoor Tindoan menyatakan, pernyataan keras yang dilontarkan Basuki telah melanggar peraturan. Ucapan Basuki tentang adanya oknum DPRD yang "bermain" di balik PKL Tanah Abang juga dianggap sempat menyinggung Lunggana.

Tadi malam Basuki menelepon Lunggana untuk bertemu dan menjelaskan permasalahan yang terjadi. Namun, Basuki tidak memberikan jawaban ketika ditanya apakah telah bertemu dengan pria yang kerap disapa "Haji Lulung" tersebut.

Basuki mengatakan, pertemuan dengan Lulung dapat dilakukan pada berbagai kesempatan. "Nanti (sidang) paripurna, kalau Gubernur (DKI Joko Widodo) suruh saya juga ketemu. Halalbihalal bisa juga ketemu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com