TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno-Hatta Okto Irianto mengatakan telah mengungkap enam kasus penyelundupan narkotika selama bulan puasa dan Lebaran tahun ini. Jumlah tersebut meningkat tajam dibanding dua tahun sebelumnya.
jumlah penangkapan penyelundup narkotika pada bulan puasa dan lebaran tahun ini mengalami peningkatan.
"Untuk penangkapan dan penindakan terhadap penyelundupan narkotika saat bulan puasa dan lebaran tahun ini, alami peningkatan dibandingkan dua tahun sebelumnya," kata Okto Irianto di Tangerang, Senin (19/8/2013).
Okto mengatakan, dari enam kasus penyelundupan itu, lima di antaranya dilakukan selama bulan Ramadhan dan satu kasus lain pada saat Lebaran. Penangkapan terakhir saat bulan puasa terjadi pada Jumat (26/7/2013), Senin (29/7/2013), dan Selasa (6/8/2013). Dari ketiga kasus tersebut, Bea Cukai Bandara Soetta menangkap tujuh orang, baik warga negara Indonesia maupun warga asing.
Ia menyebutkan, dari tiga kasus tersebut, pelaku berusaha menyelundupkan sabu-sabu sebanyak 3.000 gram. Barang tersebut disembunyikan di dalam sepatu yang digunakan dan ditelan dalam bentuk kapsul.
Adapun penangkapan yang terjadi pada Idul Fitri terjadi pada Minggu (11/8/2013). Tiga orang WNA Malaysia melakukan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 6.160 gram yang disembunyikan di dalam sepatu yang dipakainya.
Okto menuturkan, pada bulan puasa dan Lebaran tahun lalu, tidak ada penindakan atau penangkapan terhadap pelaku penyelundupan. Adapun dua tahun lalu, ada satu kali penindakan.
Ia menduga, meningkatnya jumlah kasus penyelundupan narkoba tahun ini disebabkan pelaku memanfaatkan momentum pengiriman paket Lebaran yang dilakukan pemudik. "Ketika pengiriman barang meningkat, mereka menyelundupkan narkotika agar tidak terdeteksi, tetapi gagal," katanya.
Okto berterima kasih kepada jajaran Polres Bandara Soekarno-Hatta yang cekatan dan teliti melihat isi barang dari penumpang hingga adanya penindakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.