Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ceramahi Bocah SD soal Keistimewaan Jakarta

Kompas.com - 26/09/2013, 14:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkesempatan untuk memberikan ceramah singkatnya mengenai sistem pemerintahan Jakarta kepada siswa SD Global Jaya International, Bintaro, Tangerang Selatan. Dalam ceramahnya itu, ia mengungkapkan berbagai keistimewaan Jakarta dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Salah satu keistimewaan Jakarta yang dibanggakan oleh Basuki adalah perolehan suara dalam memilih pemimpin daerahnya.

"Khusus di Jakarta, pemilihan gubernur dan wakil gubernurnya persis perolehan untuk presiden dan wakil presiden. Jadi, mereka yang berhasil menjadi gubernur dan wagub harus memperoleh suara 50 persen plus satu," kata Basuki di hadapan para siswa, di Balaikota Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Sementara itu, 32 provinsi lainnya hanya memerlukan suara 30 persen plus satu untuk menduduki jabatan kepala daerah.

Selain itu, Pemprov DKI juga memiliki jabatan posisi deputi gubernur. Deputi gubernur merupakan pegawai negeri sipil (PNS) eselon I dan tertinggi. Deputi yang dimiliki DKI ada empat jabatan, yakni Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Deputi Gubernur bidang Transportasi, dan Deputi Gubernur bidang Kependudukan. Adapun presiden, kata dia, tidak memiliki posisi deputi presiden.

Basuki juga menjelaskan, untuk provinsi lain DPRD ada di provinsi dan kota, sedangkan di DKI Jakarta hanya ada DPRD Provinsi DKI. Bupati dan wali kota merupakan PNS terbaik yang ditunjuk oleh gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih. Di desa, jabatan tertingginya merupakan kepala desa.

Maka, Basuki berasumsi, jabatan tertinggi DKI di sebuah masyarakat adalah lurah. Perbedaannya, kepala desa dipilih oleh masyarakat, sedangkan posisi lurah dipilih melalui seleksi dan promosi jabatan terbuka atau lelang jabatan.

"Enaknya di sini itu gubernur dan wagub bisa mengontrol kinerja lurah hingga RT dan RW. Bahkan, di Yogya dan Aceh yang istimewa, enggak seperti Jakarta," jelas Basuki.

Setelah Basuki menjelaskan berbagai keistimewaan Jakarta, murid-murid SD itu kemudian bertepuk tangan. Raut muka mereka pun tampak bahagia seusai mendapatkan penjelasan mengenai sistem pemerintahan di DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com