Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pelaku Menunjuk Mobil Robin

Kompas.com - 14/10/2013, 13:04 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto ikut memberikan penjelasan mengapa dua polisi Polres Tanjung Duren menembaki mobil Robin Napitupulu (25), korban salah target di Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (12/10/2013) malam. Menurutnya, salah seorang pelaku pencurian mobil menunjuk mobil Toyota Rush milik Robin sebagai mobil milik temannya.

Rikwanto menjelaskan, kejadian bermula saat ada laporan mobil Suzuki Gran Max hilang di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Sabtu (12/10/2013) sekitar pukul 20.00. Polisi pun menangkap seorang pelaku berinisial ZA terkait pencurian ini.

Ketika dilakukan pengembangan atas kasus ini, ZA merujuk kepada seorang temannya yang menggunakan mobil Toyota Rush berwarna hitam yang sedang berada di kawasan Koja, Jakarta Utara. Polisi beserta ZA langsung menelusurinya.

"Polisi melakukan pengejaran bersama pelaku. Lalu yang nunjuk (mobil milik Robin) itu pelaku," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/10/2013).

Kemudian sekitar pukul 22.00, Sabtu, Robin hendak pulang dari rumah kekasihnya di Jalan Taman Cemara, Koja, Jakarta Utara, seusai menonton pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Korea Selatan. Ketika tengah memanaskan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR miliknya, tiba-tiba ada mobil sedan menghadang. Sopir dan penumpang di samping sopir sedan itu turun, menghampiri Robin di dalam mobilnya.

Lantaran takut ditembak, Robin membungkukkan badan. Tak lama, empat letusan terdengar, dan peluru menembus mobil, tetapi tak mengenai Robin. Spontan, Robin pun lalu menginjak pedal gas dan melaju. Dua orang yang menghadang Robin lalu meneriakinya maling sehingga warga mengejar dan melemparkan batu ke kendaraannya.

Penasaran dengan apa sebenarnya terjadi, Robin berbalik arah kembali ke tempat dia dihadang dan ditembak. Warga masih saja terlihat hendak mengeroyoknya, tetapi ada tukang tambal ban yang mengenali Robin sehingga amuk massa terhindarkan. Robin lalu dibawa ke pos RW setempat.

Di sana, salah satu dari dua orang yang ternyata polisi masuk dan langsung memukul kepala Robin dengan gagang pistol berulang kali. Polisi itu masih saja menyebut Robin sebagai maling. Setelah diinterogasi sekitar satu jam, dua polisi itu pun memastikan bahwa Robin bukan target yang dimaksud.

Robin akhirnya dibawa ke RS Pelabuhan di Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan pada Minggu dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB. Dua polisi yang menghadang, menembak, dan lalu menghajar Robin diketahui berlalu begitu saja.

Selain mobilnya rusak, Robin juga mendapatkan 20 jahitan di kepalanya. Lengan tangan kanan dan pinggangnya memar terkena serpihan peluru, sementara telunjuk tangan kanannya retak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com