Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kok Pentil Ban Motor Saya Dicabut, Pak..."

Kompas.com - 16/10/2013, 14:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Helmi (28), seorang pengendara motor, meratapi pentil ban motornya yang dicabut oleh petugas dalam penertiban yang dilakukan di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2013). Dia tidak menyangka pentil ban sepeda motornya dicabut. Padahal, dia mengaku hanya berhenti sebentar untuk membeli minum.

"Kok motor saya kena, saya cuma berhenti sebentar buat beli minum, Pak," ujarnya kepada petugas.

Namun, aparat dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan (Sudinhub Jaksel) tidak menggubris protes Helmi. Dia pun hanya bisa meratapi ban sepeda motornya yang sudah kempis, kemudian mendorong motornya ke jasa tambal ban.

Selain Helmi, ada juga Cokro (35), seorang pekerja kantoran di kawasan tersebut, yang melakukan protes kepada aparat. Dia protes lantaran kendaraannya memang biasa terparkir di tempat tersebut.

"Kenapa enggak ada pemberitahuan dulu. Kita kan biasa bayar, Pak," tegas Cokro.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudinhub Jaksel Angiat Banjar Nahor menegaskan bahwa tempat mereka melakukan penertiban adalah kawasan dilarang parkir. Hal itu diperkuat dengan adanya rambu larangan parkir yang terpasang.

Angiat mengakui, ada banyak warga yang protes atas aksi tersebut. Padahal, petugas sudah melakukan sosialisasi sebelumnya. Sementara untuk masalah hukum, Angiat akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Alasan mereka klasik, belum tahu dan belum sosialisasi, padahal sudah sejak lama ini disosialisasikan," tegasnya kepada para wartawan.

Penertiban parkir liar pada Rabu hari ini dilaksanakan oleh Sudinhub Jaksel bekerja sama dengan Satpol PP dan Polsek Metro Kebayoran Baru. Beberapa parkir liar yang dijadikan target adalah di kawasan Sungai Barito, Panglima Polim, dan Jalan Iskandarsyah. Total ada 50 mobil dan 400 motor dicabut pentilnya dari semua lokasi razia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com