Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: UMP Rp 2,44 Juta, Tidak Masalah...

Kompas.com - 01/11/2013, 12:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak pengusaha tidak mempermasalahkan besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI 2014 Rp 2.441.301,74 yang ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, meski usul unsur pengusaha di Dewan Pengupahan DKI bahwa UMP  2014 sesuai dengan angka kebutuhan hidup layak (KHL) 2013 ialah Rp 2.299.860,33.

"Tidak masalah," kata pengusaha yang juga anggota Dewan Pengupahan DKI, Asrial Chaniago, saat dihubungi wartawan di Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013).

Angka dari pemerintah, kata Asrial, telah diprediksi sebelumnya oleh pihak pengusaha. Angka yang telah ditetapkan pemerintah itu naik sekitar 11 persen dari UMP 2013 dan digabungkan dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Pengusaha mengajukan nilai UMP sesuai dengan KHL, menurutnya, karena pengusaha menginginkan semua terlaksana dengan aturan yang ada. Berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2013 dan Permenakertrans Nomor 7 Tahun 2013, besaran UMP sama dengan besaran KHL.

"Tapi, kalau Gubernur mau menetapkan lebih, ya enggak apa-apa. Itu bentuk tanggung jawab beliau terhadap Presiden dan masuk akal penetapannya," kata Asrial.  

Kendati demikian, Asrial tak menutup kemungkinan pihak pengusaha akan mengajukan penangguhan. Penangguhan itu, menurut dia, mungkin saja dilakukan oleh para pengusaha padat karya yang marginnya tipis. Apabila perusahaannya sudah mapan, kenaikan sebesar 11 persen bukan merupakan hal yang luar biasa.

Bagaimana apabila buruh terus berdemo menuntut UMP hingga Rp 3,7 juta dan melakukan aksi mogok nasional?

Menurut Asrial, para buruh yang terus melaksanakan aksi unjuk rasa dan melakukan mogok biasanya buruh yang sudah bekerja lama dan memiliki upah di atas upah minimum regional (UMR). Makin besar kesenjangan, kata dia, itu akan menjadi standar baru agar buruh meminta kenaikan gaji.

"Tahun ini, pengusaha senang karena baik Pak Jokowi maupun Pak Ahok sudah lebih siap menghadapi persoalan kenaikan UMP. Jadi, tidak tersandera oleh demo buruh," ujar Asrial.

Untuk diketahui, setelah melewati rapat panjang antara pengusaha, pemerintah, dan tanpa dihadiri unsur pekerja, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menetapkan besaran UMP DKI Jakarta sebesar Rp 2.441.301,74. Jumlah itu naik 6 persen dari UMP DKI tahun 2013, yakni Rp 2.216.243,68.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Megapolitan
Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com