Meskipun demikian, tidak sedikit warga yang bersimpati kepada mereka berdua. Tindakan mereka untuk mengatasi banjir Jakarta terkadang mengabaikan keselamatan diri sendiri.
Warga sekitar Kalibaru pun menyayangkan sikap abai pemerintah terhadap keselamatan Ikhwan dan Supri. Taufik (50), warga yang tinggal di pinggir jalan inspeksi Kalibaru ini, mengaku sering meminta kepada aparat kelurahan memperhatikan mereka berdua. Sebab jika mereka sakit berbahaya karena tenaga mereka sangat diandalkan saat Kalibaru meluap.
Sementara itu, di tempat terpisah Saidi (64), warga Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tengah bekerja keras. Sambil sesekali menyeka keringat yang bercucuran di kenignya, Saidi dengan lahap menyantap nasi kotak yang diterimanya.
Setelah empat jam turun bersama warga lainnya mengangkat sampah yang memenuhi pinggiran Sungai Ciliwung di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, dia mengaku kecapekan.
”Masih tiga jam lagi, jadi mesti istirahat dan makan dulu biar ada energi,” katanya.
Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan Saidi di Pintu Air Manggarai merupakan bagian dari Kerja Bakti Pembersihan Sungai Ciliwung yang diadakan TNI Angkatan Darat (AD) bersama Pemprov DKI Jakarta. Kegiatan itu dilakukan serentak di empat sektor yang di sepanjang Sungai Ciliwung, mulai dari Pintu Air Manggarai Jakarta Pusat hingga Pluit, Jakarta Utara.
”Kerja bakti ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kota Jakarta yang sehat dan bebas dari banjir. Kalau melihat Sungai Ciliwung bersih, kan, enak,” kata Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Meris Wiryadi.
Kegiatan bersih sampah Sungai Ciliwung yang diikuti sekitar 7.500 orang yang berasal dari TNI AD, Pemprov DKI Jakarta, dan warga tersebut dimulai sekitar pukul 09.00.
(Madina Nusrat/Ismail Zakaria) Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.