Mau mendengar dan belajar dari orang lain dan pengalaman. Yang lebih penting lagi, konsisten mempertahankan integritas, apa pun harganya.
Pak, sebenarnya pendidikan seperti apa dari keluarga yang telah membentuk Anda menjadi orang yang tegas, pemberani, dan taat aturan?
(M Amin Nurdi, Kabupaten Semarang)
Setiap hari di meja makan, Papa saya selalu mengingatkan saya untuk bantu orang tidak boleh pamrih, jangan pilih-pilih, dan jangan tunggu kalau sudah memiliki uang/kelebihan. Jika ada yang harus dibantu harus langsung bantu.
Bang Ahok, di tengah kesibukan mengurus kompleksitas Jakarta bersama Mas Jokowi, adakah cara khusus yang Bang Ahok punya untuk mengendurkan urat-urat saraf?
(Saam Fredy, Salatiga, Jawa Tengah)
Saya memelihara tanaman buah-buahan, memelihara ikan dan kura-kura. Kalau ada kesempatan ajak anak-anak nonton di bioskop.
Dengan gaya kepemimpinan Bapak yang tegas, berani, dan terkadang kontroversial, pernahkah Bapak dan keluarga mendapat teror atau ancaman dari pihak yang tidak suka? Bagaimana memberikan rasa aman pada keluarga?
(Vianelda LL Koelima, Tangerang, Banten)
Keluarga sejak awal sudah disiapkan untuk kemungkinan terburuk dan sudah terbiasa juga berhadapan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Yang pasti, kita hadapi dengan keyakinan bahwa apa yang kami lakukan adalah sesuatu yang benar dan sesuai nurani. Sisanya kami serahkan kepada yang Mahakuasa.
Bapak Ahok terkenal dengan sikap tegasnya dalam bertindak dan keras dalam berbicara. Apa Bapak enggak takut dicap sebagai pemimpin arogan?
(Rialita, Tangerang)
Pemimpin harus mengedepankan aturan dan integritas. Berani bicara dan bertindak sesuai aturan yang ada. Jika jadi pemimpin masih mengutamakan apa yang orang lain pikirkan atau takut mengecewakan orang, maka akan sulit berhasil.
Jika saya dianggap arogan karena menegakkan aturan dan melawan yang tidak benar, ya tidak masalah. Apa orang lebih mau pemimpin yang sopan tapi korup atau pemimpin yang keras tetapi adil dan bersih? Silakan pilih.
Bila dalam pekerjaan Bapak berbenturan/dihadapkan dengan pejabat negara yang lebih tinggi, apakah langkah yang Bapak lakukan?
(Timbang Hutagaol, xxxx@yahoo.com)
Pertama, fungsi dan kewenangan sudah diatur. Jadi, kita harus jalan dalam aturan. Kedua, komunikasi. Banyak persoalan bisa diselesaikan dan kesalahpahaman bisa dihindari jika ada komunikasi yang intens dan saling menghargai. Harus hindari ego dan mengakui bahwa kita saling membutuhkan.
Ketiga, kita lakukan yang terbaik yang memang menjadi fungsi dan kewenangan kita. Keempat, jika diperlukan betul, harus berani suarakan apa yang benar dan persoalan yang sesungguhnya.
Bagaimana asal mulanya Bapak dipanggil Ahok?
(Amiratul Alaniyah, Bondowoso)
Dari kecil dipanggil teman-teman Ahok. Nama Mandarin saya Tjung Ban Hok. (TRI/NDY)
BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)