Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbentur Pembebasan Lahan, Jokowi Hanya Bangun 25 Taman

Kompas.com - 27/12/2013, 21:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Target Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membangun 60 ruang terbuka hijau (RTH) skala kecil di Jakarta belum tercapai. Akibat terbentur pembebasan lahan warga Pemprov DKI Jakarta baru berhasil membangun 25 taman saja.

"Semula memang ada 60, tapi yang berhasil kita bebaskan cuma 25 lahan saja untuk penambahan ruang terbuka hijau," ujar PLT (pelaksana tugas) Dinas Pertamanan dan Pertamanan Jakarta, Yonathan Pasodung ketika dihubungi, Jumat (27/12/2013).

Kendati demikian, Yonathan optimistis pembebasan lahan pada 35 titik lainnya akan berhasil dilaksanakan tahun 2014 mendatang. Hingga saat ini proses pembebasan lahan warga masih berlanjut.

Adapun, 25 titik itu baru sebatas pembebasan lahan. Sesuai rencana, pembangunan lahan tersebut untuk menjadi taman baru dapat dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang.

Yonathan pun memprediksi pembangunan taman, rampung di tahun yang sama.

"25 titik itu tersebar di lima kota di Jakarta. Ada Jakarta Selatan misalnya, Pasar Minggu, Jati Padang. Jakarta Timur di Cilangkap, Pondok Ranggon, Pondok Kelapa. Di Jakarta Barat ada Kamal, pokoknya bakalan ada banyak taman-taman warga," lanjutnya.

Yonathan menjelaskan, masing-masing ruang terbuka hijau tersebut memiliki luas yang bervariasi. Ada yang satu hektare, ada yang kurang atau lebih dari satu hektare.

Mengingat tujuan RTH yang positif bagi masyarakat, ia berharap taman itu segera dibangun.

Yonathan pun mewanti-wanti kepada masyarakat yang berada dekat dengan taman-taman tersebut untuk menjaga kebersihan dan keindahan taman-taman itu.

Menurutnya, pembangunan ini adalah momentum untuk pelan-pelan merubah perilaku menjadi lebih ramah bagi lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com