Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Waduk Ria Rio Banjir, Kali Ini Lebih Tinggi dan Lama

Kompas.com - 06/02/2014, 17:12 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Air Waduk Ria Rio di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, kembali meluap. Permukiman warga di bantaran waduk itu kembali terendam banjir.

Menurut Amin Lubis, Wakil Ketua RT 07 RW 15 Kelurahan Kayu Putih, air telah datang sejak Rabu (5/2/2014) pagi sekitar pukul 04.30. Air yang merendam permukiman bertambah sangat cepat. "Kemarin hujan deras. Waktu adzan subuh belum ada air. Bayangkan, saya sehabis shalat subuh, air di jalan sudah ada setengah lutut. Padahal shalat subuh enggak terlalu lama," ujar Lubis ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/2/2014).

Beberapa jam kemudian, ketinggian air bertambah hingga 150 sentimeter. Pantauan Kompas.com, hingga pukul 15.00 hari ini, air masih menggenang di permukiman warga dengan kedalaman hingga 50 sentimeter atau selutut orang dewasa. Warga terlihat mulai membersihkan rumah mereka pascabanjir.

Menurut Lubis, air mulai perlahan surut sejak pagi hari. Namun, hingga sore ini, air belum surut seluruhnya. "Ya, begini kondisinya, belum surut semua, kan, masih ada yang paling dalam sedengkul," kata dia.

Lubis menuturkan, sejak awal tahun ini, sudah tujuh kali daerah ini terendam banjir. Banjir kali ini yang terparah.

Hal serupa diungkapkan oleh Safrudin, Ketua RT 06 RW 15. Menurutnya, ini adalah banjir tertinggi pasca-relokasi warga dan pengerukan waduk yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Biasanya mah banjir sehari lalu kering. Tingginya juga, ya, paling semeter. Tapi sekarang ini enggak tahu kenapa lebih tinggi, lebih lama juga. Ini sudah dua hari saja kan enggak surut-surut," kata Safrudin.

Normalisasi Waduk Ria Rio dilakukan dengan memindahkan sebagian penduduk di bantaran waduk dan mengeruk dasar waduk. Namun, belum semua warga direlokasi. Yang sudah pindah hanya warga yang sebelumnya tinggal di atas lahan milik PT Pulomas Jaya. Sebagian warga lain masih tinggal di area waduk, termasuk warga RT 06 dan RT 07 yang terendam banjir. Kedua permukiman itu terletak paling dekat dengan bibir waduk.

Lubis dan Safrudin mengatakan, banjir di awal tahun ini merendam seluruh rumah warga di wilayahnya. Jumlahnya lebih dari 300 kepala keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com