JAKARTA, KOMPAS.com — Air Waduk Ria Rio di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, kembali meluap. Permukiman warga di bantaran waduk itu kembali terendam banjir.
Menurut Amin Lubis, Wakil Ketua RT 07 RW 15 Kelurahan Kayu Putih, air telah datang sejak Rabu (5/2/2014) pagi sekitar pukul 04.30. Air yang merendam permukiman bertambah sangat cepat. "Kemarin hujan deras. Waktu adzan subuh belum ada air. Bayangkan, saya sehabis shalat subuh, air di jalan sudah ada setengah lutut. Padahal shalat subuh enggak terlalu lama," ujar Lubis ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/2/2014).
Beberapa jam kemudian, ketinggian air bertambah hingga 150 sentimeter. Pantauan Kompas.com, hingga pukul 15.00 hari ini, air masih menggenang di permukiman warga dengan kedalaman hingga 50 sentimeter atau selutut orang dewasa. Warga terlihat mulai membersihkan rumah mereka pascabanjir.
Menurut Lubis, air mulai perlahan surut sejak pagi hari. Namun, hingga sore ini, air belum surut seluruhnya. "Ya, begini kondisinya, belum surut semua, kan, masih ada yang paling dalam sedengkul," kata dia.
Lubis menuturkan, sejak awal tahun ini, sudah tujuh kali daerah ini terendam banjir. Banjir kali ini yang terparah.
Hal serupa diungkapkan oleh Safrudin, Ketua RT 06 RW 15. Menurutnya, ini adalah banjir tertinggi pasca-relokasi warga dan pengerukan waduk yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Biasanya mah banjir sehari lalu kering. Tingginya juga, ya, paling semeter. Tapi sekarang ini enggak tahu kenapa lebih tinggi, lebih lama juga. Ini sudah dua hari saja kan enggak surut-surut," kata Safrudin.
Normalisasi Waduk Ria Rio dilakukan dengan memindahkan sebagian penduduk di bantaran waduk dan mengeruk dasar waduk. Namun, belum semua warga direlokasi. Yang sudah pindah hanya warga yang sebelumnya tinggal di atas lahan milik PT Pulomas Jaya. Sebagian warga lain masih tinggal di area waduk, termasuk warga RT 06 dan RT 07 yang terendam banjir. Kedua permukiman itu terletak paling dekat dengan bibir waduk.
Lubis dan Safrudin mengatakan, banjir di awal tahun ini merendam seluruh rumah warga di wilayahnya. Jumlahnya lebih dari 300 kepala keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.