Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bus Berkarat, DPRD DKI Ingatkan Dampak Program Ambisius Jokowi

Kompas.com - 10/02/2014, 13:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi B Bidang Transportasi DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menyesalkan adanya berbagai kerusakan pada bus baru transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang baru saja tiba di Jakarta. Menurut dia, seharusnya Pemprov DKI Jakarta dapat memberi perhatian lebih pada program pengadaan transjakarta serta BKTB tersebut.

"Begini nih dampak dari pengadaan program ambisius," kata Selamat kepada Kompas.com, Senin (10/2/2014), di Jakarta.

Pengadaan ribuan bus transjakarta dan bus sedang itu, menurut Selamat, merupakan program prioritas dan unggulan Pemprov DKI di bawah pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia mengimbau Pemprov DKI menggandeng Inspektorat bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengawasi proses pengadaan bus tersebut. Nantinya, proses pengawasan itu dapat meminimalkan segala kekurangan dari segi kualitas, waktu, dan kuantitas.

Selamat mengatakan, bus-bus itu belum dibayar secara penuh. Mumpung bus tersebut belum dibayar, kata Selamat, lebih baik Pemprov DKI Jakarta meminta klaim dan mengirim barang kembali sesuai spesifikasi yang ada. Karena bus-bus baru ini juga merupakan barang baru, tentunya ada jaminan layanan purnajual.

Setelah diaudit dan dilakukan pendampingan dengan undangan seluruh vendor, barulah bus-bus baru itu dapat dibayar secara penuh. Selamat mengimbau agar audit tidak dilaksanakan di akhir pengadaan dan bus telah beroperasi. Selama proses pengadaan juga harus ada pemeriksaan untuk memastikan kualitas terjamin. Menurut dia, warga dapat merasakan dampak negatif akibat program pengadaan bus yang terburu-buru dengan target fantastis itu.

"Seharusnya pengadaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kekuatan Pemprov DKI. Cari dulu depo, sopir, SPBG, operasional administrasinya. Saya yakin banget Dishub DKI juga tidak kuat mengimpor bus banyak-banyak," kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Tahun ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan menambah 3.000 transjakarta dan 1.000 bus ukuran sedang untuk BKTB. Dalam Rancangan APBD DKI 2014, anggaran yang diusulkan untuk pengadaan ribuan bus sedang mencapai Rp 1,6 triliun. Adapun untuk pengadaan bus transjakarta, anggaran yang diusulkan mencapai Rp 3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com