"(Panti Asuhan Samuel) itu di sini sudah dua mingguan. Saya tahunya dari laporan satpam yang keliling, enggak ada laporan," tutur Ketua RW 04 AR Windijatmoko kepada Kompas.com, Senin (24/2/2014). Dia pun mengatakan bahwa tak ada laporan ke RT.
Pada awalnya sempat ada laporan mengenai pembangunan rumah hook berlantai dua yang belakangan dipakai untuk panti itu. Hanya saja, kata Windijatmoko, tidak ada laporan bahwa bangunan itu akan dipakai untuk panti.
Mendadak, tutur Windijatmoko, pengurus RT 1 sampai RT 9 di RW 4 mendapatkan pemberitaan mengenai panti yang diduga melakukan penganiayaan dan penelantaran terhadap anak-anak yang diasuhnya. Informasi tersebut, ujar dia, didapatkan pada Minggu (23/2/2014) pukul 20.00 WIB.
Atas informasi tersebut, pengurus RT dan RW pun menggelar rapat dadakan. Mereka memutuskan langsung mendatangi panti dan menanyakan izin panti. Langkah tersebut mereka ambil pada Minggu pukul 23.00 WIB.
Windijatmoko mengatakan, para pengurus RT dan RW hanya menanyakan dua hal. Pertama, apakah Samuel sebagai pemilik dan pengelola panti sudah melapor ke RT dan RW setempat. Kedua, peruntukan rumah itu. Menurut Windijatmoko, saat itu Samuel mengatakan belum melapor karena beragam kesibukan.
Senada dengan Windijatmoko, Ketua RT 9, Veredy, juga mengatakan tak pernah menerima laporan dari pemilik dan pengelola panti itu. Lokasi panti berada di RT-nya. Tiba-tiba saja, kata dia, sudah ada sejumlah anak di rumah tersebut.
"Kalau mau buka panti atau apa pun yang bukan tempat tinggal, wajib lapor," ujar Veredy. Dia mengatakan, kewajiban melapor bagi penghuni baru dalam tenggat 1 x 24 jam pun tidak dilakukan pengelola Panti Asuhan Samuel.
Terlepas dari izin panti kepada pengurus RT dan RW setempat, Windijatmoko yang sempat melihat langsung ke dalam panti berpendapat, kondisi bangunan itu tak layak ditinggali. Terlebih, ada 35 anak di sana. "Ini enggak layak, kayak maksain," kata dia.
Luas bangunan di Sektor 6 kompleks tersebut, kata Windijatmoko, tidak terlalu besar. Karenanya, tak cocok untuk menjadi lokasi panti.
Sebelumnya, tujuh penghuni Panti Asuhan Samuel kabur. Mereka mengaku mengalami penyiksaan oleh pasangan suami istri pemilik panti asuhan. Salah satu penghuni yang kabur, H (20), mengatakan, dia sempat diseret, dipukul memakai sepatu, dan digigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.