Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kampung Deret Selesai, Jokowi Lepas Tangan

Kompas.com - 02/03/2014, 16:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Jakarta Joko Widodo mengatakan, peran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di dalam penataan kampung kumuh menjadi kampung deret hanya sampai pada tahap pembangunan. Setelah itu, masyarakat diberikan hak penuh untuk menjaga serta merawat lingkungan baru tersebut.

"Perencanaannya dengan musyawarah, kemudian digambar oleh konsultan pendamping. Nah dibangunnya oleh masyarakat. Jadi, Pemprov DKI hanya mendampingi sampai situ," ujar Jokowi di Taman Surapati,Menteng,Jakarta Pusat, Minggu (3/2/2014).

Dengan skema pembangunan kampung deret yang melibatkan masyarakat secara aktif tersebut, Jokowi berharap timbul ada rasa memiliki dari masyarakat terhadap rumah dan lingkungannya yang baru. Jika demikian, lingkungan tetap terjaga keasriannya dan masyarakat di dalamnya mulai dapat menata kehidupannya.

"Kita bikin seperti itu supaya masyarakatnya mempunyai rasa memiliki, targetnya memang ke sana. Menumbuhkan semangat gotong royong di masyarakat," ujar mantan Wali Kota Surakarta.

Jokowi mengatakan, tahun 2013 pihaknya telah membangun sebanyak 27 kampung deret. Satu di antaranya menggunakan dana corporate social responsibility (CSR). Tahun 2014 ini, ada 70 titik permukiman kumuh yang disulap jadi kampung deret. Jokowi memastikan, lokasi yang diubah menjadi kampung deret bukanlah lahan yang status hukumnya tidak jelas.

Warga yang tinggal di sana akan direlokasi ke rumah susun sewa sederhana. Pada 70 kampung deret yang bakal dibangun tahun ini, lanjut Jokowi, pembangunannya bakal lebih bagus dari sebelumnya.

"Soalnya tahun lalu ada yang mau, ada yang tidak. Jadi dalam satu deret, tujuh rumah mau, dua rumah enggak, jelek. Nanti yang sekarang ini semuanya sudah ngejar-ngejar," ujar Jokowi.

Proyek tersebut menelan APBD 2014 sebesar Rp 800 miliar. Pembangunan 70 kampung deret itu bakal langsung dilakukan setelah APBD 2014 selesai dievaluasi Kementerian Dalam Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com