"Di DKI, mencari Rp 10-100 miliar tidak susah. Tinggal main-mainkan tata ruang, KLB (koefisien luas bangunan), KDB (koefiesien dasar bangunan). Itu semuanya uang. Saya cukup paham dengan persoalan ini," kata Basuki di acara pengukuhan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta periode 2013-2018 di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Hal seperti itu, kata Basuki, yang saat ini sedang coba ia hapuskan. Bersama Gubernur Joko Widodo, ia berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Oleh karena itu, ia mengharapkan tidak ada lagi pengusaha yang berbuat curang, terutama menyangkut pajak yang dikeluarkan. Dia juga meminta para pengusaha tidak berusaha menyogok aparat pemerintahan.
"Semua pengusaha kalau membuka tempat hiburan atau restoran, jangan ada lagi yang bermain-main dengan pajak penghasilan karena setiap sen akan kami pertanggungjawabkan dengan terbuka," ucapnya.
"Tapi, jika Bapak atau Ibu (pengurus Kadin) ingin melanjutkannya, artinya Bapak Ibu buta dan tuli. Kenapa? Karena di depan kita akan menghadapai AFTA. Di DKI, kami ingin yang seperti itu disingkirkan saja karena tidak mendatangkan apa pun," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.