Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Mundur Laporan Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Bisa Turunkan Kepercayaan Publik

Kompas.com - 01/07/2024, 13:38 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidaksesuaian pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal kasus penjarahan aset di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dinilai bisa meningkatkan ketidakpercayaan publik.

Heru Budi mengatakan, tiga pelaku penjarahan di Rusunawa Marunda sudah diproses hukum. Padahal, belum ada satu pun pelaku penjarahan yang ditangkap dan ditindak pidana.

"Ya, meningkatkan ketidakpercayaan. Jadi, menimbulkan kredibilitas publik menurun kan," kata Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah saat diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Bentuk Tim Investigasi Independen Usut Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Hal itu disebabkan karena semaki hari publik semakin ingin tahu dan mengulik apa sebenarnya yang terjadi di balik kasus penjarahan aset Rusunawa Marunda tersebut.

Selain itu, kasus penjarahan aset di Rusunawa Marunda ini juga berpotensi membuat masyarakat curiga hal serupa juga terjadi di rusun lainnya.

"Khawatir jangan-jangan di rusun lain meski ada pengelolanya, tapi barangnya justru hilang," terang Trubus.

Trubus juga menyarankan, apa pun alasannya kasus penjarahan aset Rusunawa Marunda ini harus diinvestigasi.

Pemprov DKI Jakarta diminta untuk membuat tim investigasi yang independen agar bisa diketahui dengan jelas siapa tersangkanya.

Baca juga: Tak Perlu Tunggu Laporan, Polisi Diminta Segera Usut Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Sebelumnya, pengelola Rusunawa Marunda belum melakukan pelaporan soal kasus penjarahan aset kepada pihak kepolisian.

Pada Jumat (21/6/2024) Eks pengelola Rusunawa Marunda Uye Yayat Dimiyati bersama Kepala UPRS II yang baru yakni Baharudin, memang sempat datang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pelaporan.

Namun, ada dua berkas yang masih harus dipenuhi yakni total kerugian dari penjarahan tersebut dan data barang inventaris apa saja yang hilang.

Uye berjanji akan segera kembali ke Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pelaporan setelah kedua berkas itu lengkap.

Namun, hingga kini belum juga dilakukan pelaporan secara resmi. Saat Kompas.com konfirmasi kembali, pihak pengelola pun belum merespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajak Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta, Gibran: Sudah Lama Enggak Ketemu

Ajak Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta, Gibran: Sudah Lama Enggak Ketemu

Megapolitan
Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup imbas Demo Buruh, Polisi Pasang Beton dan Kawat Berduri

Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup imbas Demo Buruh, Polisi Pasang Beton dan Kawat Berduri

Megapolitan
Polisi Kerahkan 1.389 Personel Amankan Demo Buruh di Patung Kuda Hari Ini

Polisi Kerahkan 1.389 Personel Amankan Demo Buruh di Patung Kuda Hari Ini

Megapolitan
Pernah Bawa Penumpang Melahirkan di Bajaj, Sopir: Enggak Masalah, Malah Berkah

Pernah Bawa Penumpang Melahirkan di Bajaj, Sopir: Enggak Masalah, Malah Berkah

Megapolitan
Blusukan di Jakarta, Gibran Sebut Dapat Izin Heru Budi

Blusukan di Jakarta, Gibran Sebut Dapat Izin Heru Budi

Megapolitan
Khawatirnya Dede Lewat Jembatan Gantung Pasar Minggu, Tuntun Motor karena Takut “Nyungsep”

Khawatirnya Dede Lewat Jembatan Gantung Pasar Minggu, Tuntun Motor karena Takut “Nyungsep”

Megapolitan
Babak Baru Kasus Anak Bunuh Ayah di Jaktim, Putri Kedua Ditetapkan sebagai Tersangka

Babak Baru Kasus Anak Bunuh Ayah di Jaktim, Putri Kedua Ditetapkan sebagai Tersangka

Megapolitan
Polisi Benarkan Paket Mi Instan yang Dibawa Ojol di Jakbar Berisi Sabu

Polisi Benarkan Paket Mi Instan yang Dibawa Ojol di Jakbar Berisi Sabu

Megapolitan
Disdik Diminta Cabut KJP Siswa yang Ketahuan Judi 'Online'

Disdik Diminta Cabut KJP Siswa yang Ketahuan Judi "Online"

Megapolitan
Soal Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang, Tenaga Ahli KSP: Bukan Terbengkalai, Sudah Ada Pemilik tapi Tak Dihuni

Soal Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang, Tenaga Ahli KSP: Bukan Terbengkalai, Sudah Ada Pemilik tapi Tak Dihuni

Megapolitan
Gibran Blusukan ke Pasar Nangka Kemayoran Bareng Raffi Ahmad, Warga Berebut Swafoto

Gibran Blusukan ke Pasar Nangka Kemayoran Bareng Raffi Ahmad, Warga Berebut Swafoto

Megapolitan
Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Kelapa Gading Patah Tulang

Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Kelapa Gading Patah Tulang

Megapolitan
 Sudah Hampir Sebulan Penyebab Kebakaran Hotel di Alam Sutera Belum Terungkap, Polisi : Tunggu Hasil Puslabfor

Sudah Hampir Sebulan Penyebab Kebakaran Hotel di Alam Sutera Belum Terungkap, Polisi : Tunggu Hasil Puslabfor

Megapolitan
Ada Demo Buruh, Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Patung Kuda Situasional

Ada Demo Buruh, Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Patung Kuda Situasional

Megapolitan
Buka Peluang Koalisi dengan PKS di Pilkada Bogor, PDI-P Ungkap Nama Kandidat

Buka Peluang Koalisi dengan PKS di Pilkada Bogor, PDI-P Ungkap Nama Kandidat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com