"Sekarang kan kita menargetkan untuk menghilangkan jumlah uang beredar. Karena konsekuensi dari perubahan jenis angkutan kan manajemen angkutannya. Jadi, sopirnya tetap, tapi nanti digaji," kata Akbar, di Balaikota Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Akbar berharap keberadaan PT Transportasi Jakarta akan mempermudah rencana tersebut. Dishub DKI, kata dia, telah mengadakan pembicaraan dengan para pengusaha untuk mengadakan kerja sama tersebut.
"Rencana ini sudah disampaikan kepada Organda. Mudah-mudahan tahun ini selesai. Nanti coba dulu satu trayek yang ramai, tapi wilayahnya belum tahu di mana," ujarnya.
Beberapa hari lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap bahwa ke depannya tak ada lagi angkot yang beroperasi di jalanan Jakarta. Ia menilai keberadaan angkot tak efektif dalam memindahkan orang dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Menurut Basuki, angkutan umum yang baik adalah angkutan umum yang bisa mengangkut 20-30 orang. Dengan daya angkut tersebut, kata dia, jumlah kendaraan yang berada di jalan raya bisa jauh berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.