Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kapok, PKL Masih Berdagang di Jati Baru

Kompas.com - 28/04/2014, 16:21 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tetap nekat menjajakan barang dagangannya kendati ada larangan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Akibatnya, mereka kerap bermain kucing-kucingan ketika satuan polisi pamong praja (satpol PP) melakukan razia.

Hal ini kembali terjadi pada Senin (28/4/2014). Puluhan PKL langsung mengemasi barang dagangannya begitu melihat satpol PP datang.

"Haduh, ada pol PP, cepetan beresin neng, pindahin dulu aja," ucap pedagang kue di Jati Baru.

Tak jauh dari lapak pedagang kue, seorang pedagang minuman dingin, Muridon, pun tak kalah sibuk. Ia tergopoh-gopoh memindahkan gerobaknya. Akibatnya, sebanyak 10-20 botol minuman terjatuh.

"Udahlah ngalah saja. Kalau ada Pol PP, ya kita nggak jualan. Tapi, kalau mereka nggak ada, baru gelar lapak lagi," ucap Muridon.

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Yadi, yang turut memimpin penertiban ini, hal ini dilakukan dua kali seminggu. Penertiban dilakukan di titik konsentrasi, yaitu kawasan Tanah Abang dan sekitarnya.

"Saat ini kami konsentrasi lakukan tindakan penertiban atau sidak di daerah Tanah Abang karena di Jakarta Pusat sendiri memang rawan ya di sini. Selain itu, tempat-tempat lain hanya sekadar pengawasan, seperti jalan protokol yah," kata Yadi kepada Kompas.com.

Kali ini, satpol PP menahan sejumlah barang dagangan para PKL. Jumlahnya sekitar dua truk. "Soal berapa jumlah pedagang (yang ditertibkan), saya belum tahu infonya karena masih berlangsung kan sidak kami ini. Untuk mobil, kami sediakan sebanyak 10 mobil dengan 100 orang personel," papar Yadi.

Yadi berharap para PKL tidak berjualan di area pejalan kaki atau trotoar di sepanjang Jalan Jati Baru, Tanah Abang. Pasalnya, perbuatan mereka menimbulkan kemacetan. Selain itu, para PKL juga melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dan Larangan PKL berada di ruang publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com