Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Jokowi-Ahok Nakal, Banyak Gedung di DKI Bermasalah

Kompas.com - 08/05/2014, 08:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta mendapat sorotan. Banyak gedung bertingkat di DKI Jakarta yang tidak sesuai standar. Anak buah gubernur serta wakil gubernur Jakarta tersebut meloloskannya.

"Banyak sekali bangunan yang saya temui, misal syarat tangga kebakaran saja tidak terpenuhi," ujar Gunawan Tjahjono, Ketua Tim Ahli Bangunan Gedung Bidang Arsitektur dan Perkotaan DKI Jakarta kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2014) kemarin.

Gunawan dan 65 orang tim adalah bagian Tim Penasehat Teknis Arsitektur Perkotaan dan Bangunan (TPTAPB). Tim dibentuk Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan nasihat, pendapat, dan pertimbangan profesional demi persetujuan rencana teknis bangunan gedung dengan kriteria tertentu oleh Dinas P2B DKI.

Tujuan tim yang digaji Rp 12 juta per bulan dengan APBD DKI itu menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan keandalan sebuah gedung bertingkat di Jakarta. Misalnya, Gunawan mencontohkan, persoalan yang dihadapi DKI Jakarta saat ini adalah banjir. Oleh sebab itu, ada kewajiban dari pemilik gedung bertingkat untuk memelihara air di wilayah gedung dan menahannya agar tidak meluap ke ruang publik di sekitarnya.

"Soal lain, Anda akan hidup lebih baik kalau udara bersih. Oleh sebab itu, ada kewajiban pemilik gedung menanam tanaman, jadi orang lewat itu udaranya baik, teduh," lanjutnya.

Namun, yang terjadi dalam pelaksanaannya cenderung tak sesuai dengan rekomendasi oleh timnya. Gunawan pun curiga terdapat "main mata" di jajaran pejabat Dinas P2B DKI Jakarta.

"Atau jangan-jangan, gedung-gedung yang bermasalah ini tidak melalui TPTAPB, tapi langsung oleh Dinas P2B DKI?" ujar Gunawan.

Gunawan mengaku tidak dapat mengontrol persoalan lapangan tersebut. Sesuai dengan peraturan gubernur, timnya hanya berfungsi sebagai pemberi nasihat profesional, bukannya melakukan pengawasan bangunan. Oleh sebab itu, pihaknya hanya mengelus dada melihat kondisi ketataruangan di Jakarta.

Ahok mewanti-wanti...

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencurigai hal yang sama. "Saya sudah bilang, semua sudah bagus, begitu di bawah pengawasannya enggak beres," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Ke depan, Ahok mewanti-wanti agar Dinas P2B bekerja baik di dalam pengawasan bangunan di Ibu Kota. Ia memerintahkan untuk memberikan sanksi, baik hanya melalui surat maupun hingga melakukan pembongkaran bangunan yang lolos dari perencanaan.

"Yang dulu-dulu kita ampunin, tapi yang baru ke depan enggak boleh lagi. Mesti tegas," ujar Ahok.

"Jangan sampai nanti anak cucu kita ngutukin kita kalau ada desain, sistem keamanan, atau ada listrik yang salah karena tim ini yang tidak hati-hati kerja," katanya lagi.

Tim tersebut merupakan hasil akhir dari proses seleksi para calon sejak tahun anggaran 2013. Seleksi itu memunculkan 66 orang yang tergabung dalam TPTAPB.

Jumlah anggota tim tahun ini bertambah dari periode lalu. Hal itu dilakukan seiring dengan semakin meningkatnya pengajuan permohonan IMB di Jakarta.

Berdasarkan bidang teknis yang dimiliki, TPTAPB terdiri dari tiga bidang, yakni Tim Ahli Bangunan Gedung Bidang Arsitektur dan Perkotaan dengan jumlah 21 anggota. Kedua, Tim Ahli Bangunan Gedung Bidang Struktur dan Geoteknik dengan jumlah 22 anggota. Ketiga, Tim Ahli Bangunan Gedung Bidang Mekanikal dan Elektrikal dengan jumlah 23 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com