Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengkel Las-Cat Duco Gunakan Badan Jalan Persahabatan

Kompas.com - 26/05/2014, 10:16 WIB

Menurut Mardi, seluruh perizinan usaha ketok dan las telah .dilakukan dan sampai kini pihak-
nya masih bisa bekerja.

"Desember lalu, sempat sih petugas dari Dinas Pertamanan DKI mau memagari lokasi ini. Malah tempat saya sudah ditaruh tanah urukan. Tapi nggak tahu, kenapa sekarang nggak jadi," kata bapak satu anak ini.

Bahkan, beberapa tahun lalu, pernah kompresor di lapaknya, diangkut petugas saat penertiban. Ia berharap usahanya tak ditutup. Pasalnya, is bingung mencari pekerjaan lainnya.

"Di sini juga kan nggak mengganggu arus kendaraan. Kami di pinggir. Kalau ditutup karat mau nyari makan gimana lagi," kata pria lulusan SD ini. (suf)

Sering ditertibkan

Mengenai keberadaan usaha bengkel las ketok dan cat duko di Jalan Persahabatan Timur, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, pihak Suku Dinas Pertamanan Jakarta Timur mengaku telah melakukan beberapa kali penertiban.

Namun, meski sudah sering dirazia, namun para pekerja las dan cat duco tersebut masih kembali beroperasi. Bahkan, warga sekitar justru mendukung digelarnya kembali lapak-lapak tersebut.

"Dua tahun lalu pernah juga kami pagari, tapi mereka kembali beroperasi. Mereka tidak mendukung program pemerintah," kata Kasudin Pertamanan Jakarta Timur, Suzi Marsitawati ketika dihubungi Warta Kota. Sabtu (17/5).

Kendati demikian, kata Suzi, dia tidak akan lekas mengangkat tangan tanda rnenyerah. Sebaliknya Suzi akan terus menginstruksikan anak buahnya untuk terus melakukan penertiban di lokasi tersebut. Bahkan, Suzi telah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Timur soal itu.

"Kami akan lakukan sosialisasi lagi kepada warga, untuk kepedulian terhadap lingkungan. Bahwa mereka sebenarnya sudah menyalahi aturan dengan menyalahgunakan taman tersebut. Padahal, jika banjir mereka Selalu menyalahkan Pemprov. Padahal, mereka juga yang menyalahgunakan lahan resapan air," tuturnya.

Rencananya, tahun ini, kawasan Jalan Persahabatan Timur akan ditertibkan dari keberadaan pelaku usaha las ketok dan cat duko. Bukan hanya di Persahabatan Timur saja. Beberapa lokasi lain yang merupakan kawasan jalur hijau ladi Jakarta Timur yang disalahgunakan, akan ditertibkan. (suf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com