Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Pasar Jembatan Dua Tetap Lengang

Kompas.com - 31/05/2014, 15:57 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Pasar Jembatan Dua yang berlokasi di Jalan Tubagus Angke Kelurahan Jembatan Dua Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ini masih lengang. Aktivitas jual beli minim akibat sepinya pengunjung yang datang, Sabtu (31/5/2014).

"Biasa aja abis Jokowi dateng ke sini. Nggak ngefek lah, malah sepi sih pengunjung yang dateng buat belanja," ujar penjual pakaian di lantai dua, Nar.

Pedagang khusus pakaian wanita tersebut membeli empat kios kepada pengelola pasar seharga Rp 320 juta. Saat ini usahanya antara lain, pakaian muslim wanita, kerudung, handuk, pakaian dalam dan aneka ragam atasan wanita lainnya. Keuntungan yang diperoleh Nar per hari pun tidak menentu.

"Dapetnya per hari nggak tentu. Tapi memang sepi di sini ya. Kalau masalah rugi jualan di sini karena sepi, saya nggak jawab deh, he he he," kata Nar seraya tertawa.

Ia mengatakan, pengeluaran lainnya selama berjualan di Pasar Jembatan Dua adalah membayar listrik per bulan sekitar Rp 180.000 dan retribusi keamanan dan kebersihan sebesar Rp 24.000 per hari untuk empat kios miliknya.

"Untuk saat ini nggak ada tuh pungli (pungutan liar) ke saya, masih aman," tegas Nar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pasar yang berada di dekat jembatan layang Jembatan Dua tersebut sepi. Sekitar 60 persen kios di lantai dua tutup dan belum berpenghuni. Pada lantai tersebut, pedagang menjual berbagai perlengkapan, seperti pakaian, kerudung, alat kosmetik, perabotan rumah tangga dan liontin emas.

Lantai pasar cenderung bersih dan kondisi dalam Pasar Jembatan Dua panas akibat kurangnya ventilasi sebagai saluran sirkulasi udara. Adapun waktu operasional pasar dimulai dari pukul 07/00-17.00.

"Kalau di lantai satu pada jual kebutuhan pokok, kayak beras, sayuran, daging macem-macem lah," ucap Nar yang sudah berjualan lebih dari dua puluh tahun tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, telah meresmikan pasar tradisional Pasar Jembatan Dua yang terdiri dari 414 kios tersebut pada Jumat, 16 Mei 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com