Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Darurat Drainase

Kompas.com - 16/06/2014, 16:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah lokasi di Jakarta kembali terendam di musim kemarau. Walau tidak begitu deras, guyuran hujan dari pagi hingga sore memicu munculnya genangan. Tali air dan drainase di titik genangan tidak berfungsi maksimal. Padahal, genangan di sejumlah titik terjadi bertahun-tahun.

Kepala Seksi Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, hujan dengan intensitas sedang terjadi cukup lama. Sayangnya, hal ini tidak didukung oleh tali air dan drainase yang baik.

”Hujan memang tidak terlalu deras, tetapi karena tali air dan drainase tidak bekerja baik, muncul genangan. Lebih jelasnya silakan menanyakan hal teknis itu ke Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta,” kata Bambang, Minggu (15/6) di Jakarta.

BPBD mencatat, paling tidak ada 20 titik genangan di Jakarta karena hujan yang mengguyur dari pagi hingga sore kemarin. Beberapa genangan itu di antaranya di Jalan DI Panjaitan di depan Kantor Samsat Jakarta Timur. Genangan di ruas jalan itu setinggi 10-20 sentimeter (cm).

Genangan juga terdapat di Jalan MT Haryono, sekitar halte transjakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta Selatan. Arus lalu lintas kendaraan di ruas jalan itu terganggu karena ketinggian air berkisar 20-30 cm.

”Genangan-genangan itu hampir semuanya menjadi langganan sejak lama. Di Jalan DI Panjaitan, misalnya, sejak saya remaja genangan di sana sudah ada,” kata Bambang.

Hal serupa terjadi di Jakarta Barat. Kawasan langganan banjir belum berubah sejak lima tahun terakhir ini. Sembilan kelurahan yang sebagian wilayahnya selalu diwarnai genangan adalah Kelurahan Kapuk, Jelambar Baru, Kembangan Utara, Kembangan Selatan, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Sukabumi Utara, Rawa Buaya, dan Tegal Alur.

Saman (38), warga RT 001 RW 002, mengatakan, genangan terjadi bukan hanya karena hujan lebat, melainkan juga akibat luapan Kali Angke yang arusnya menuju Kali Mookervaart.

Di Jakarta Selatan, genangan setinggi 10-30 cm terlihat di beberapa tempat, seperti di Kemang, Tebet, dan Pancoran. Selain genangan, di kawasan-kawasan tersebut juga banyak terdapat lubang yang membahayakan pengguna kendaraan, seperti yang terjadi di Jalan Casablanca Raya, tepat di depan Mal Kasablanka Raya.

Aspal jalan yang rusak tertutup genangan membuat arus lalu lintas menjadi terhambat. Sejumlah pengguna kendaraan kesal karena sepeda motor mereka tiba-tiba oleng akibat masuk di lubang yang tidak kelihatan.

”Saya tidak tahu di ruas jalan itu terdapat lubang. Lubangnya tidak kelihatan, airnya cukup tinggi,” kata Dian (23), salah satu warga yang melintas di jalan tersebut.

Tidak hanya di Jakarta, banjir juga terjadi di Kota Tangerang. Luapan Kali Angke mengakibatkan ratusan rumah di Perumahan Ciledug Indah I terendam banjir. Banjir juga terjadi di sebagian Perumahan Puri Kartika dan Kelurahan Petir. Di permukiman itu, ketinggian air mencapai 1 meter.

Terhambat sistem lelang

Warga menyoroti kondisi tali air dan drainase di sejumlah ruas jalan. Kepala Seksi Perencanaan Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Santo mengatakan belum dapat menggunakan anggaran untuk penanganan banjir. Sebab, penggunaan anggaran itu terhambat sistem pelelangan baru yang menuntut lebih detail.

Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 433 miliar untuk 200 kegiatan. Dana tersebut antara lain dipakai untuk membiayai normalisasi saluran berupa pengerukan saluran penghubung, peningkatan dan refungsi saluran, pengerukan danau, perencanaan pengadaan barang, pembangunan rumah pompa, peningkatan saluran, perbaikan pintu air, dan perbaikan pompa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com