Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Siapkan 12 Terminal untuk Arus Mudik

Kompas.com - 01/07/2014, 18:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mempersiapkan 12 terminal untuk melayani arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, tiga terminal diantaranya merupakan terminal antar kota antar provinsi yang menjadi terminal utama.

"Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres sudah harus siap melayani arus mudik sejak H-7 lebaran atau tanggal 21 Juli hingga H 5 atau pada 5 Agustus," kata Akbar, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Terminal Pulogadung berfungsi untuk melayani perjalanan bus daerah Jawa Tengah. Terminal Kampung Rambutan untuk melayani perjalanan daerah Jawa Barat seperti Bandung dan Tasikmalaya, sedangkan Terminal Kalideres untuk melayani perjalanan ke Sumatera dan Banten.

Selain tiga terminal itu, kata Akbar, perjalanan mudik akan dibantu oleh sembilan terminal di lima wilayah ibu kota. Sembilan terminal itu yakni Terminal Tanjung Priok, Tanah Merdeka, Rawamangun, Pinangranti, Pulogebang, Pasar Minggu, Muara Angke, Grogol, dan Rawa Buaya.

Mantan Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta itu mengatakan pihaknya akan memeriksa kelayakan kendaraan dahulu sebelum berangkat ke tempat tujuan. Pengecekan uji kelayakan (KIR) itu meliputi rem, bodi, dan beberapa kelengkapan lainnya.

"Kami juga bekerja sama dengan kepolisian untuk mengetes urine para sopir sebelum berangkat ke luar kota. Kalau ada sopir yang terbukti mengkonsumi narkoba dan minuman beralkohol akan ditahan dan tidak boleh mengemudikan kendaraannya," ujar Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com