"Sore ini berangkat ke Ukraina. Kita mampir di Den Haag untuk bantu keluarga yang ada di sana," ujar Anton saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/7/2014).
Anton mengatakan, ia meninggalkan dua anak buahnya di Den Haag untuk melayani keluarga korban WNI jika mereka mendapat masalah. Setelah itu, kata Anton, timnya berangkat menuju Kiev untuk memantau kegiatan evakuasi jenazah korban untuk kemudian dipulangkan ke Belanda.
"Di Kiev mudah-mudahan kurang dari seminggu bisa kita selesaikan proses evakuasinya. Sesudah itu kita geser ke Belanda untuk pelaksanaan post-mortem," ujarnya.
Anton menuturkan, setelah itu tim DVI akan melakukan post-mortem terhadap jenazah korban di Den Haag. Tim DVI Indonesia beserta tim lainnya dari berbagai negara bekerja sama dengan tim forensik setempat untuk menyelidiki dan mengidentifikasi ratusan jenazah dari ciri-ciri fisiknya.
"Di Belanda mudah-mudahan selesai dalam waktu dua minggu. Tapi, tidak janji, karena kita juga bergabung dengan komunitas internasional yang ada di sana," kata Anton.
Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina bagian timur ini menewaskan 298 penumpang dan awak pesawat. Dua belas orang di antaranya adalah warga negara Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.