Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK JIS Bisa Dibuka Lagi, Ini Syarat dari Kemendikbud

Kompas.com - 19/08/2014, 16:06 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Kanak-kanak Jakarta International School masih terus mengajukan izin penyelenggaraan sekolah kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Paudni).

Namun izin yang diminta belum juga diterbitkan oleh Ditjen Paudni. "Mereka sedang mengajukan ke kementerian untuk membuka sekolah pada tahun ini. Namun izin belum dikeluarkan," kata Plt. Dirjen PAUDNI, Hamid Muhammad, Selasa (19/8/2014).

Menurutnya, perizinan bisa saja diberikan dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 66 Tahun 2009. Misalnya mengenai pengaturan tenaga pengajar dan kurikulum.

"Yang harus dipenuhi itu komposisi pengajar Indonesia dan asing itu harus seimbang. Selain itu juga kurikulum harus ikuti ketentuan yang berlaku dengan kurikulum di sini, misalnya ada aspek agama dan pengajaran bahasa," ujar Hamdi.

Bila persyaratan telah dilengkapi, tutur Hamdi, bisa saja surat perizinan penyelenggaraan sekolah akan dikeluarkan. Namun, tentunya dengan catatan harus lebih dulu menyelesaikan tindak pidana yang terjadi di sekolah itu.

Seperti diketahui, murid TK JIS melaporkan adanya pencabulan. Satu orang siswa TK, AK, mengaku dicabuli oleh enam petugas kebersihan alihdaya sekolah. Akibat pencabulan itu, AK mengidap penyakit herpes.

Saat ini berkas kasusnya telah diserahkan ke pihak kejaksaan untuk menunggu disidangkan. Selain AK, dua siswa lain, AL dan DA juga mengaku mengalami hal serupa. Dia menuduh perbuatan asusila itu dilakukan asisten guru.

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya menetapkan status tersangka kepada dua guru JIS, Neil Bantleman dan Ferdinan Tjiong

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, berkas perkara kedua orang itu telah diserahkan ke kejaksaan untuk menunggu persetujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com