Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Kurban Mengaku Dapat Izin Dagang di Trotoar dari Lulung, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 30/09/2014, 17:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa mendengar laporan pedagang hewan kurban yang diperbolehkan menjajakan dagangannya di atas trotoar oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung.

Apabila hal itu benar, seharusnya anggota DPRD DKI dapat mengetahui bahwa berdagang di atas trotoar melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Makanya itu bisa jadi bukti enggak? Kalau jadi bukti, seru kan. Masa ada anggota DPRD melanggar perda, menyuruh (pedagang) berjualan di atas trotoar? Ini kalau benar ya. Kalau enggak benar, nanti saya dibilang fitnah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Oleh karena itu, DKI kini sedang berkoordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk mengadakan jasa pengacara. Dengan demikian, DKI dapat menggugat seluruh pelanggar konstitusi yang berlaku di Jakarta. [Baca: Tak Mau Ditertibkan, Pedagang Kurban Mengaku Sudah Dapat Izin dari Haji Lulung]

Ia pun mengaku telah meminta Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Pusat Rustam Effendi untuk terus menertibkan perdagangan hewan kurban di atas trotoar dan ruang hijau.

"Semuanya harus ditertibkan, mungkin Wali Kota lagi atur waktu (penertiban). Kalau enggak ya mesti siapkan pengacara dan menggugat pedagang. Kalau digugat di pengadilan kan mereka bisa nyanyi, dan kami jadi tahu oknum di belakang mereka selama ini siapa," kata Basuki.

Pelarangan penjualan dan pemotongan hewan kurban di trotoar dan jalur hijau itu juga telah tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 67 Tahun 2014. Kebijakan itu ditandatangani oleh Basuki saat masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI.

Masih di dalam instruksi gubernur itu, Basuki menginstruksikan Kepala Satpol PP DKI untuk melaksanakan penertiban lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban tidak resmi.

Sekadar informasi sebelumnya, perdagangan hewan kurban di Jalan KH Mas Mansyur menolak ditertibkan oleh petugas.

Bahkan, mereka mengaku telah mendapat izin dari Lulung yang juga dikenal sebagai "Bos Tanah Abang". "Kami sudah minta izin ke DPRD, sudah diizinin sama Haji Lulung. Empat fraksi lain di DPRD juga sudah mengizinkan," kata Jaka, pedagang kambing di sana.

Kendati demikian, Jaka menyangkal bila dikatakan bahwa Lulung-lah yang menyuruh mereka berjualan hewan kurban di sana. "Bukan menyuruh (berjualan kambing di atas trotoar), melainkan membantu kami dapat izin dari anggota Dewan lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com