Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Menit Mencekam Commuter Line di Tanah Kusir, Pagi Ini

Kompas.com - 27/10/2014, 08:52 WIB
Achmad Subechi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perjalanan kereta api Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang, Senin (27/10/2014), diwarnai insiden mencekam. Para penumpang kereta ini bahkan sempat berlompatan keluar gerbong saat kereta masih berjalan gara-gara ada bau kabel terbakar.

Kereta ini berangkat dari Stasiun Sudimara pada pukul 06.30 WIB. Kompas.com yang berada di dalam kereta merasakan sesaknya kereta. Penumpang masih terus bertambah dari Stasiun Pondok Ranji.

Semua berjalan seperti hari-hari biasa, hingga tiba-tiba kepanikan terjadi di gerbong nomor 2 pada sekitar pukul 07.00 WIB. Tiba-tiba, ada bau serupa kabel AC terbakar. Sontak, penumpang pun panik. Di antara mereka ada yang berteriak, "Buka pintu... Pecahkan kaca, pecahkan kaca!"

Meloncat saat kereta masih melaju

Sesaat sebelum kepanikan ini terjadi, seorang perempuan berjilbab merah memaksa masuk ke dalam gerbong yang sudah sesak berjejalan. Dia pun berdiri tepat di depan pintu. Ketika kepanikan mulai menjalar di dalam gerbong tersebut, perempuan ini mengambil inisiatif.

Perempuan tersebut memukul kotak kaca di atas pintu berisi keran pembuka pintu. Setelah itu, keran pun ditarik dan pintu tentu saja terbuka. Sejumlah penumpang mencoba melompat, padahal lajunya belum berhenti.

KOMPAS.com/Achmad Subechi Kepanikan karena ada bau kabel terbakar, membuat penumpang commuter line rute Serpong-Tanah Abang berlompatan keluar, Senin (27/10/2014) di kawasan TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Hati-hati, Bu, jangan meloncat.. Tunggu kereta berhenti dulu...," teriak seorang pria kepada para penumpang lain. Begitu kereta berhenti, ratusan penumpang berhamburan keluar. Teriakan minta tolong karena takut kereta terbakar pun terdengar dari antara mereka.

Suasana mencekam dari satu gerbong itu menular pula ke gerbong lain. Penumpang ikut juga berhamburan. Mereka lalu bergerombol di tepi pagar TPU Tanah Kusir, lokasi tempat kereta itu akhirnya berhenti di tengah kepanikan.

KOMPAS.COM/ ACHMAD SUBECHI Penumpang komuter line rute Serpong-Tanah Abang, Senin (27/10/2014), mengalami peristiwa mencekam di tengah perjalanan, tepatnya saat berada di kawasan TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

15 menit

Semua kepanikan ini berlangsung dalam hitungan menit. Petugas pun hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk menenangkan situasi. Mereka meminta penumpang naik kembali ke kereta setelah memastikan kereta aman dan tak ada kabel terbakar.

Kepada para penumpang, masinis kereta itu berkata, "Para penumpang diminta naik kembali ke kereta. Kami akan melakukan uji coba pintu dan kereta. Mohon keran pintu otomatis segera ditutup," ujar dia.

Sesaat kemudian kereta berjalan dan berhenti di Stasiun Kebayoran Lama. Di sini pengecekan dilakukan lagi selama 15 menit. Setelah kembali dipastikan tak ada persoalan dengan kereta, perjalanan pun dilanjutkan sampai ke Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Bukan kejadian pertama

Perempuan berjilbab merah itu ternyata mengalami lecet karena aksinya membuka pintu kereta. "Tangan saya terluka, agak lecet," ujar dia ketika suasana kereta sudah kembali tenang.

KOMPAS.com/Achmad Subechi Kepanikan yang bermula dari gerbong nomor 2 commuter line rute Serpong-Tanah Abang, Senin (27/10/2014), merembet ke gerbong lain dari kereta ini. Insiden tersebut dipicu dari baru serupa kabel terbakar
Perempuan tua yang ada di dekatnya menyeletuk, "Kenapa kejadiannya selalu hari Senin dan terjadi di sekitar kuburan sini. Minggu lalu juga begitu. Kereta ya mogok," tutur sang ibu itu.

Namun, masih ada selera humor sesudah kepanikan dan suasana mencekam itu. "Ini gara-gara Pak Dirut kereta apinya dijadikan menteri oleh Jokowi," ujar dia sedikit mengundang senyum simpul para penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com