Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti KPK, Ahok Beri Rapor Kuning dan Merah untuk SKPD Ini

Kompas.com - 27/10/2014, 14:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengikuti langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberi nilai kinerja.

Apabila KPK memberi rapor merah dan rapor kuning bagi penilaian calon menteri dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla, Basuki memberi rapor kepada para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. [Baca: Ahok Isyaratkan Pecat Kepala Dinas PU]

"Dinas Perumahan itu dapat rapor merah sebenarnya," kata Basuki, di Balaikota, Senin (27/10/2014).

Kata Basuki, Dinas Perumahan DKI yang dikomandoi oleh Yonathan Pasodung kinerjanya buruk. Sebab, Yonathan dianggap belum mampu menangani praktik sewa menyewa dan jual beli unit rusun. Termasuk dengan target pembangunan rusun yang terbilang sangat lamban.

Pemprov DKI telah menginstruksikan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk bekerja cepat membangun 50 ribu unit rusun tahun 2015 mendatang. Target itu, lanjut dia, juga diinstruksikan untuk tahun ini. [Baca: Ahok: Kadis PU Jangan Hanya Mau Terima Komisi tetapi Tak Mau Tanggung Jawab]

Hanya saja, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI baru dapat menyelesaikan sekitar 50-60 unit rusun. "Tetapi ya belum merah-merah banget lah, masih dapat rapor kuning menuju merah. Sama saja ya he-he-he," kata Basuki.

Ia menegaskan tidak akan memberi toleransi Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang belum dapat memenuhi target penanggulangan banjir di Jakarta. Padahal musim penghujan sudah ada di depan mata.

Sehingga dalam waktu dekat, Pemprov DKI bakal mengganti sejumlah pejabat di SKPD yang termasuk dalam rapor kuning dan rapor merah. Mereka lebih cepat dipecat karena dinilai tidak mampu bekerja dengan baik. "Kita lihat saja pekan ini akan ada pelantikan pejabat baru," kata pria yang disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com